Jakarta, Aktual.com – Dunia yang fana ini memang terlihat sangat menggoda, seperti gemerlapnya kemewahan, manisnya kehormatan ataupun lezatnya kekuasaan yang membuat manusia tergoda untuk menikmatinya.
Segala cara pun dilakukan para pemburu dunia untuk merengkuhnya, dan segala upaya dilakukan untuk mempertahankan penguasaan mereka akan segala kenikmatan dunia. Akan tetapi kesemuanya itu hanyalah sebagian siksaan yang diturunkan Allah SWT pada para pemburu dunia tersebut.
Dalam hal ini, Syaikh Hasan bashri RA berkata:
من أراد الدنيا واختارها على الاخرة عاقب الله بست عقوبات ثلاث فى الدنيا وثلاث فى الاخرة أما الثلاث التى هي فى الدنيا فأمل ليس له منتهى ووحرص غالب ليس له قنا عة وأخذ منه حلاوة العبادة وأما الثلاث التى هي الأخرة فهول يوم القيا مة والحساب الشديد والحسر الطويلة
Artinya: ”Barangsiapa menginginkan dunia dan memilihnya daripada akhirat, maka Allah akan menyiksanya dengan enam siksaan, tiga macam siksaan didunia, dan tiga lainya di akhirat. Adapun tiga siksaan di dunia adalah angan-angan tanpa batas, sangat rakus tanpa kecukupan, dan diambil darinya manisnya ibadah. Adapun tiga siksaan yang ditimpakan di akhirat yaitu ketakutan pada hari kiamat, hisab yang sangat dasyat dan penyesalan yang tidak berkesudahan”.
Dari hal diatas kita bisa mengambil pelajaran bahwa jika seseorang mementingkan dunia daripada akhiratnya, maka dia akan disiksa dengan panjang angan-angan atau Thulul amal, yang melelahkan pikiranya dan membuatnya bingung juga sedih tanpa alasan yang jelas. Bahkan seseorang tersebut mudah terkena berbagai penyakit seperti stoke atau penyakit-penyakit lainya.
Kemudian siksaan berikutnya adalah sifat rakus yang tak terpuaskan, sehingga dia dilelahkan oleh keinginan hawa nafsunya yang membuatnya sibuk mengejar bayangan angan-anganya, sehingga dia kehilangan keutamaan dirinya bahkan terjerumus dalam perkara syubhat bahkan haram.
Dan Allah mencabut kenikmatan beribadah orang tersebut, sehingga baginya ibadah adalah sebuah beban yang sangat berat atau bahkan menyakitkan.
Adapun siksa diakhirat yang dirasakan orang tersebut adalah ketakutan yang amat sangat karena kelalaian-kelalaiannya saat didunia, serta hisab yang dasyat akan sesuatu yang didapatkanya, serta penyesalan yang panjang karena beratnya sebuah pertanggung jawaban dan kesalahan kesalahan yang harus ditebus dalam neraka.
Laporan: Syafiq Eljontrowi
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid