Ketua DPR RI Setya Novanto menjawab pertanyaan wartawan seputar kesiapan pidato kenegaraan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud di Press Room DPR, Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (1/3). Raja Salman akan menyampaikan pidato politik pada Kamis (2/3) besok di gedung DPR. AKTUAL/Tino Oktaviano
Ketua DPR RI Setya Novanto menjawab pertanyaan wartawan seputar kesiapan pidato kenegaraan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud di Press Room DPR, Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (1/3). Raja Salman akan menyampaikan pidato politik pada Kamis (2/3) besok di gedung DPR. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto menegaskan, kadernya tidak menerima uang sepeser pun dari proyek e-KTP. Dia pun menegaskan tidak ada perpecahan dalam tubuh internal Golkar akibat adanya kasus itu.

“Nggak ada perpecahan, tapi perlu saya jelaskan kepada seluruh DPD saya di Indonesia bahwa Golkar tidak pernah menerima sepeser pun, diharapkan semuanya tetap solid dan kuat,” ujar Novanto di Redtop Hotel, Jalan Pecenongan, Jakarta Pusat, Kamis (9/3).

Novanto meminta agar seluruh kader Golkar tabah menghadapi ‘goncangan’ ini. “Isu ini tentu dibaca kader seluruh Indonesia. Penjelasan saya membesarkan hati bahwa kita harus tabah dan kuat.”

Novanto menegaskan pertemuan dengan bekas bendahara umum PD M Nazaruddin, bekas ketua fraksi PD di DPR Anas Urbaningrum dan pengusaha Andi Agustinus atau Andi Narogong sama sekali tidak benar.

“Meskipun mengetahui ada edaran sehingga saya sempat membaca dan saya sampaikan apa yang disampaikan saudara Nazar, pertemuan saya dengan Anas, Nazaruddin dan Andi adalah tidak benar. Bahkan, menyampaikan e-KTP, bahkan saya tidak pernah menerima uang sepeser pun dari e-KTP.”

Novanto mendukung agar kasus e-KTP terungkap tuntas di persidangan. Dia juga sudah mengklarifikasi kepada KPK soal keterlibatan di kasus e-KTP. “Saya mendukung apa yang sudah dilakukan KPK dan apresiasi pimpinan KPK dan juga baik Pak Agus dan pimpinan lain khususnya penyidik yang melakukan pemeriksaan termasuk saya. Saya sudah dua kali disidik dan saya beri klarifikasi apa yang saya lihat, saya rasakan dan saya dengar.”

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu