Musabakah Kitab Kuning
Musabakah Kitab Kuning

Jakarta, Aktual.com – Dewan Koordinasi Nasional (DKN) Garda Bangsa kembali gelar Musabakah Kitab Kuning (MKK) untuk kali kedua. Acara itu diluncurkan secara resmi pada Jumat (10/3) di kantor DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Menurut Sekretaris Panitia MKK, Anas Nasikhin, kegiatan MKK 2017 sebagai wujud konsistensi Garda Bangsa dan PKB mempertahankan tradisi keilmuan pesantren.

“MKK merupakan upaya untuk menjaga dan mengembangkan tradisi keilmuan pesantren yang selama ini mewarnai kehidupan muslim di Indonesia,” jelas Anas dalam keterangan resmi yang diterima, Jumat (10/3).

Anas menyebutkan, pelaksanaan MKK dilakukan dalam beberapa tahap. Tahap penyisihan digelar pada 11 Maret-16 April 2017 yang dilakukan di masing-masing kabupaten/kota se-Indonesia. Kemudian lanjut ke babak semi final pada 17-25 April 2017 di masing-masing provinsi. Baru putaran final digelar pada 29 April-1 Mei 2017 di Jakarta. MKK ini diselenggarakan di 31 provinsi.

Kitab-kitab yang akan diperlombakan adalah, kitab Fathul Qorib, Nadhom Imrithi, Ihya Ulumiddin dan Alfian Ibnu Malik. Berbeda dengan tahun lalu yang cuma melombakan kitab Ihya.

“Tingkatan perlombaan itu dibagi dua, yakni tingkat ula dan tingkat ulya yang akan memperebutkan total hadiah mencapai Rp500 juta,” kata Koordinator Nasional Garda Santri itu.

Anggota Dewan Syuro DPP PKB, KH Kholilurrahman menambahkan, Garda Bangsa sebagai badan otonom PKB telah menjalankan tugasnya dengan sangat baik dalam menjaga tradisi keilmuan yang diajarakan dalam kitab kuning.

“Kitab kuning yang diajarkan di pondok pesantren dengan perspektif ulama yang mengajarkannya semakin memperkaya khazanah keagamaan masyarakat Indonesia,” tutur dia.

Anggota DPR RI itu menyebut, dengan mempelajari kitab kuning, masyarakat pesantren dan kaum nahdliyin pada umumnya menjadi lebih terbuka terhadap perbedaan pendapat.

“Dengan mempelajari kitab kuning kita tidak akan mudah menuduh orang lain salah dan menuduh pihak lain benar. Justru tradisi mempelajari kitab kuning ini harus dijaga agar tak hilang,” kata dia.

Dirinya menegaskan, dalam membuat kebijakan partai, PKB selalu merumuskan kebijakan- kebijakan politik memakai pertimbangan qaidah-qaidah ushul fiqh.

Di tempat sama, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Garda Bangsa Nashiruddin Kholil mengapresiasi kegiatan MKK yang menjadi program tahunan Garda Santri. “Semoga kegiatan ini sukses dan semakin mendekatkan PKB dan pesantren,” tandas dia.

Bagi yang tertarik, bisa mengisi formulir pendaftaran mengunduh unduh di laman www.gardabangsa.id. (*)

(Reporter: Busthomi)

Artikel ini ditulis oleh:

Eka