Pengerjaan gedung 16 lantai yang akan digunakan untuk kantor lembaga anti rasuah itu telah memasuki tahap akhir. Gedung tersebut mulai dibangun sejak Desember 2013 dengan nilai kontrak Rp195 miliar direncanakan memiliki 70 ruang pemeriksaan dan gedung penjara yang mampu menampung 50 orang, 40 pria dan sepuluh wanita.

Jakarta, Aktual.com – Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Febri Diansyah tak menampik bahwa pihaknya tengah menangani kasus yang dugaan kerugian keuangan negaranya cukup besar. Kata Febri ada beberapa perkara yang seperti itu.

“Memang ada perkara yang sedang berjalan dan perhitungan kerugian negara sedang berjalan. Beberapa perkara memang kerugian tinggi misal di pertambangan,” ungkap Febri saat jumpa pers di Gedung KPK, Jakarta, Rabu (15/3).

Kendati demikian, Febri sendiri belum bisa menjelaskan secara rinci apa perkaranya. Begitu pula saat ditanya apakah kasus itu merupakan pengembangan perkara sebelumnya atau baru.

Namun, kata dia kasus terungkap lewat aturan hukum baru mengenai kerugian negara. Febri pun berjanji pada saatnya nanti KPK umumkan ke publik.

“Namun, ketika informasi lebih lengkap dan tahap perkara sampai dimana dan siapa saja yang terlibat akan kita sampaikan. Tapi ada perkara yang sedang berjalan, kita coba terobosan hukum baru terkait perhitungan kerugian negara,” jelasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby