Jakarta, Aktual.com – Pemerintahan di bawah Joko Widodo -Jusuf Kalla (Jokowi-JK) terus gencar membangun infrastruktur. Bahkan untuk memuluskan proyek-proyek itu pemerintah sampai harus memangkas subsidi buat rakyat miskin.
Diklaim pemerintah, kebijakan tersebut sudah sesuai dengan program nawacita. Hal ini disampaikan oleh pemerintah di depan Lembaga Donatur Internasional, Asian Development Bank (ADB).
“Karena dalam pembangunan infrastruktur itu kita juga memiliki RPJMN (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional) dan kita membangun di bawah nawacita. Kita bangun rel kereta, bandara dan pelabuhan,” tegas Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Lukita Dinarsyah Tuwo, di Jakarta, Selasa (21/3).
Menurutnya, pemerintah sejak dua tahun yang lalu telah memangkas subsidi untuk sektor non produktif demi membangun infrastruktur. Subsidi ini diarahkan kepada sektor produktif infrastruktur.
“Dalam pertemuan ini, kita tak hanya bicara soal angka, jadi bagaimana upaya negara supaya bisa memenuhi pembangunan infrastruktur. Dan relokasi subsidi BВМ itu mayoritas larinya ke infrastruktur,” jelas dia.
Pasalnya, kata dia, untuk membangun proyek infrastruktur, pemerintah tentunya membutuhkan dana yang sangat besar. Makanya, pemerintah pun telah menggunakan berbagai skema pendanaan.
Skema-skema itu adalah, Publik Privat Partnership (PPP) hingga Pembiayaan Investasi Non Anggaran (PINA) Pemerintah. Melalui skema ini, diharapkan target pembangunan hingga 2019 dapat tercapai.
“Jadi pemerintah Indonesia ini telah mengembangkan banyak infrastruktur. Karena infrastruktur ini sangat penting dan memberikan dampak. Dan kita itu membangun infrastruktur yang besar. Ini untuk menekan ketimpangan juga,” klaim dia.
(Busthomi)
Artikel ini ditulis oleh:
Arbie Marwan