Jakarta, Aktual.com – Koordinator Kontras, Haris Azhar menilai kematian Petani Kendeng, Patmi seharusnya menjadi tamparan keras bagi pemerintah, khususnya pihak Pemprov Jawa Tengah. Pemprov Jateng selama ini cenderung abai terhadap perjuangan petani Kendeng.
“Petani Kemdeng ini bukan orang yang cuma di rumah nonton TV dan bilang tolak semen. Mereka benar benar mewujudkannya dengan melakukan aksi,” ujar Haris di Gedung LBH Indonesia, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Selasa (21/3) siang.
Menurutnya perjuangan petani Kendeng, termasuk Patmi, sudah ditempuh dengan cara-cara yang terhormat. Sayangnya, aktivitas para petani bertepuk sebelah tangan karena pemerintah sampai sekarang masih tuli dan buta hatinya untuk mau duduk bersama dan mencaru solusi atas permasalahan Kendeng.
“Tetapi ternyata banyak orang yang di sekitar presiden yang tidak patuh. Gubernur Jawa tengah, gubernurnya Masyarakat Kendeng justru mengeluarkan izin baru,” katanya.
“Masyarakat sudah begitu baik dan rajin menyampaikan keberatan dengan argumentasi. Kemarin menyampaikan langsung ke Teten Masduki yang ditemani orang KLHK dan deputi Kementerian BUMN. Masyarakat mencari gubernur tapi gubernurnya tidak datang menemui rakyatnya. Jadi masyarakat ini kurang apalagi,” lanjutnya.
Selain mengkritisi Gubernur Jateng, Haris Juga menilai Presiden Jokowi cenderung abai atas penderitaan rakyat karena tidak bertindak tegas dalam mengatasi masalah pembangunan pabrik semen karena tidak berani menegur Ganjar atas izin baru yang dikeluarkannya.
“Gubernur Ganjar Pranowo, masih hidup, Bapak Teten Masduki tidak berani negur Ganjar,” tambahnya.
Pewarta : Teuku Wildan
Artikel ini ditulis oleh:
Bawaan Situs