Jakarta, Aktual.co —Pasukan keamanan Irak kehilangan 2.300 kendaraan lapis baja Humvee, saat kota utara Mosul diduduki pasukan ISIS.
Perdana Menteri Haider al-Abadi, mengakui Irak mengalami kerugian besar akibat hilangnya ribuan Humvee.
“Saat Mosul jatuh, kita kehilangan banyak persenjataan. Kita kehilangan 2.300 Humvee di Mosul,” kata Abadi dalam wawancara dengan televisi pemerintah Iraqiya, Minggu (31/5).
Meski diakuinya, harga per Humvee bervariasi tergatung lapisan baja dan perlengkapan yang sudah terpasang.
Tapi yang jelas, ujar dia, Irak sudah mengalami kerugian sangat besar lantaran membuat kemampuan ISIS meningkat.
Hitung-hitungan kerugiannya, tahun lalu, Departemen Luar Negeri Amerika Serikat menyetujui kemungkinan penjualan ke Irak berupa 1.000 mobil Humvee dengan penambahan lapisan baja, senapan, senjata peluncur granat dan perlengkapan pendukung lainnya. nilainya diperkirakan mencapai 579 juta dolar (Rp7,6 triliun).
Diketahui, pertempuran di Mosul terjadi pada 9 Juni 2014 lalu. Hanya dalam waktu sehari, pasukan keamanan Irak ditaklukan ISIS.
Kerugian besar pun dialami Irak atas jatuhnya Mosul. Persenjataan, amunisi dan perlengkapan lainnya secara berlimpah dijarah ISIS. Belum lagi seragam-seragam yang ditinggalkan pasukan Irak yang tergesa menyelamatkan diri.
Tak lama, kendaraan Humvee sudah terlihat digunakan pasukan ISIS di pertempuran selanjutnya. Beberapa di antaranya bahkan sudah dilengkapi bahan-bahan peledak untuk pemboman bunuh diri.
Pasukan keamanan Irak, yang didukung oleh milisi-milisi Syiah, sudah merebut kembali wilayah penting dari IS di provinsi Diyala dan Salaheddin di utara Baghdad.
Namun, momentum itu terputus pada pertengahan Mei ketika IS merebut Ramadi, ibu kota provinsi Anbar, di barat Baghdad, tempat pasukan Irak bertahan melawani para milisi selama lebih dari satu tahun.
Artikel ini ditulis oleh:

















