Fahri Hamzah

Jakarta, Aktual.com – Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah mengatakan ramainya tudingan bemberitaan atas nama dirinya dalam sidang kasus dugaan suap pajak di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), hanyalah sebagai bentuk pengalihan isu saja.

Padahal dalam kasus tersebut, ada nama yang lebih penting yang menyentuh Istana yakni dugaan keterlibatan adik ipar Prsiden Joko Widodo.

“Meski presiden tidak tahu kan juga adiknya namanya adik ipar, berani gak (usut) ke sana larinya? Ini kan mau diputer ke tempat lain supaya yang intinya gak selesai. Saya gak tahu sampai kapan ini mutar-mutar begini dibiarkan,” kata Fahri di Komplek Parlemen, Senayan, Rabu (22/3).

Ia pun merasa ada upaya pembungkaman yang selama ini bersimpangan dengan pemerintah ataupun dengan lembaga Adhoc tersebut.

“Yang saya persoalkan KPK sengaja menciptakan ini dan mengolah isu ini supaya orang kayak saya jadi takut, diam. Kayak teman-teman lawyer sekarang diam kan. Gak berani lagi kritik KPK. Lawyer kalau berani yang sengsara kliennya. Pejabat juga gak berani,” ucapnya.

Masih dikatakan Fahri, tidak ada sekarang yang berani kritik KPK, seolah-olah mereka pasti benar dan tujuannya mulia, karena tujuannya mulia maka tidak boleh ada yang ganggu karena KPK mulia.

“Padahal brengsek di dalamnya banyak Polisi, penyidiknya banyak kena pecat. Penyidikannya tertutup orang gak boleh didampingi lawyer. BAP diputar berkali-kali diubah-ubah, orang ini ngomong ini ganti lagi besoknya si ini dilindungi si ini gak mau disebut negaranya dan lainya,” papar dia.

Seharusnya, Fahri menegaskan sebagai sebuah lembaga negara harus terbuka supaya siap dikritik supaya dia memperbaiki diri. Sebab, itu roh demokrasi agar tidak ada orang menganggap dirinya tertutup, lalu mengaggap dirinya suci.

“Siapa mengganggu dibunuh kaya Korea Utara siapa berani kritik lembaga suci, bunuh dia. Kita ga blh begitu di era demokrasi,” tandas politikus PKS itu.

Pewarta: Ijal Sikumbang

Artikel ini ditulis oleh:

Novrizal Sikumbang
Arbie Marwan