Jakarta, Aktual.co — Irak adalah sebuah negara di Timur Tengah atau Asia Barat Daya, yang meliputi sebagian terbesar daerah Mesopotamia serta ujung barat laut dari Pegunungan Zagros dan bagian timur dari Gurun Suriah.
Negara tersebut berbatasan dengan Kuwait dan Arab Saudi di Selatan, Yordania di barat, Suriah di barat laut, Turki di utara, dan Iran di timur. Irak mempunyai bagian yang sangat sempit dari garis pantai di Umm Qashr di Teluk Persia.
Irak mempunyai sejarah yang kaya. Kini Irak termasuk negara berkembang di tengah-tengah perang saudara. Meski tentara Amerika Serikat sudah ditarik dari negara Irak, negara ini masih dianggap berbahaya untuk dikunjungi oleh para wisatawan dan traveler lainnya terutama di zona-zona bekas perang.
Padahal, Irak sebenarnya mempunyai keindahan alam yang sangat menakjubkan seperti rerutuhan Babylonia dan kisah peradaban Sungai Tigris serta Euphartes. Berikut beberapa tempat menarik untuk dikunjungi di negara Irak, :
Reruntuhan Babylon
Babylon adalah Kota di Mesopotamia kuno, dan tinggalannya kini ditemukan di Al Hillah, Kegubernuran Babil, Irak, sekitar 85 kilometer selatan Baghdad.
Pada hari ini, hanya ada tumpukan dan timbunan tanah serta efek reruntuhan bangunan dan batu-bata di tanah subur Mesopotamia di antara Sungai Tigris dan Sungai Efrat di Irak.
Sumber sejarah memberitahu kita Babylon awalnya sebuah kota kecil yang mulai bertapak pada awal milenium ketiga SM (bibit awalnya dinasti-dinasti). Kota ini mulai menyinar dan menjadi penting dengan kebangkitan Dinasti pertama Babilonia.
Bangunan itu adalah sebuah kota suci rakyat Babilonia dan lebih kurang tahun 2300 SM menjadi pusat bagi Kekaisaran Baru Babilonia dari tahun 612 SM. Taman Gantung Babilonia merupakan satu dari Tujuh Keajaiban Dunia.
Sungai Tigris dan Euphartes
Adalah sebuah sungai di Mesopotamia yang mengalir dari pegunungan Anatolia di Turki hingga melalui Irak dan bermuara di Teluk Persia, sepanjang sekitar 1.900 km. Bersama-sama sungai Efrat menjadi ciri khas daerah Mesopotamia.
Panjang sungai Tigris adalah 1,850 km, muncul dari Pegunungan Taurus di bagian timur Turki sekitar 25 km sebelah tenggara kota Elazig dan sekitar 30 km dari sumber-sumber air sungai Efrat.
Sungai ini kemudian mengalir 400 km melalui wilayah Turki sebelum menjadi batas antara negara Suriah dan Turki. Bagian sepanjang 44 km ini saja yang terletak di Suriah. Sisa 1,418 km seluruhnya di dalam wilayah Irak.
Sungai Tigris menyatu dengan sungai Efrat di dekat Basra, dan dari gabungan ini ke Teluk Persia massa air yang mengair ini dikenal sebagai Shatt-al-Arab. Menurut Plinius yang Tua dan sejarawan kuno lainnya, sungai Efrat asalnya memiliki muara ke laut yang terpisah dari sungai Tigris.
Dalam zaman kuno, banyak kota-kota besar di Mesopotamia berdiri di tepi atau dekat sungai Tigris, mengambil air darinya untuk mengairi pemukiman orang Sumeria.
Kota-kota yang terkenal antara lain Niniwe, Ctesiphon, dan Seleukia (Seleucia on the Tigris). Sementara itu, kota Lagash diairi oleh sungai Tigris melalui saluran yang digali sekitar tahun 2400 SM.
Museum Nasional Irak
Museum Nasional Irak, menyimpan begitu banyak peninggalan bersejarah. Namun pasca jatuhnya Saddam Hussein pada tahun 2003, terjadi penjarahan besar-besaran, dan bangunan pun rusak parah.
Dilansir dari Al-Monitor, sekitar 15.000 artefak yang dikumpulkan dari seluruh penjuru Irak, telah raib tanpa jejak. Hingga kini masih menjadi misteri.
Mengunjungi Museum ini, sama halnya dengan melihat kembali peradaban Irak dari masa ke masa. Seperti patung singa yang terdapat di Museum, konon berasal dari jaman Babel.
Museum Nasional Irak adalah wadah yang didedikasikan untuk melindungi warisan arkeologi yang komprehensif dan kolektif, agar dapat dinikmati dan dipelajari oleh generasi sekarang dan generasi mendatang.
Pemerintah Irak secara resmi membuka kembali museum nasional, Sabtu (28/2/2015), setelah sepertiga dari 15.000 koleksi museum yang dijarah 12 tahun lalu ditemukan.
Artikel ini ditulis oleh:

















