Beirut, Aktual.com – Setidaknya 16 orang tewas akibat serangan udara di penjara di kota Idlib, Suriah pada Jumat (24/3). Hal tersebut dibenarka Organisasi Pemantau Hak Asasi Manusia Untuk Perang Suriah yang berbasis di Inggris.

Idlib adalah salah satu benteng yang paling penting bagi pemberontak termasuk faksi jihad, yang berusaha untuk menggulingkan Presiden Bashar al-Assad. Angkatan udara Suriah bersama dengan sekutunya Rusia, telah beberapa kali membombardir para pemberontak di lokasi itu.

Seperti yang dilansir Reuters, Minggu (26/3) organisasi pemantau mengaku menerima informasi, beberapa yang tewas ditembak mati saat mencoba melarikan diri dari penjara setelah serangan udara menghantam tempat itu. Dua sipir penjara termasuk di antara 16 korban yang tewas.

Idlib yang terletak di barat laut Suriah, memiliki populasi pengungsi yang meningkat jumlahnya, banyak dari mereka meninggalkan tempat-tempat yang dikuasai pemberontak atau tempat lainnya di negara itu, setelah tentara Suriah dan sekutunya memaksa mereka untuk pergi.

Beberapa bagian daerah di Idlib dikendalikan oleh pemberontak yang didukung Turki, termasuk faksi yang berperang di bawah bendera Tentara Kebebasan Suriah, sementara di daerah-daerah lainnya didominasi oleh kelompok garis keras Ahrar al-Sham dan kelopok-kelompok lainnya yang tergabung dalam aliansi Tahrir al Sham.

Tahrir al-Sham adalah bagian dari bekas kelompok Nusra, yang secara resmi mengumumkan dirinya sebagai cabang Al Qaeda di Suriah hingga 2016, saat itu, mereka mengakhiri kesetiaannya kepada organisasi pemberontak internasional.

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu