Petugas menghitung uang dollar AS di Cash Center Bank Mandiri, Jakarta, Jumat (10/2). Berdasarkan data Bank Indonesia, cadangan devisa Indonesia pada akhir Januari 2017 tercatat sebesar 116,9 miliar dollar AS atau lebih tinggi dibandingkan dengan posisi pada akhir Desember 2016 sebesar 116,4 miliar dollar AS. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/aww/17.

Jakarta, Aktual.com – Di awal pekan ini, laju nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (USD) dibuka mengalami penguatan tipis. Dikutip dari Bloomberg, rupiah dibuka di posisi Rp13.308. Dengan angka tersebut rupiah mengalami apresiasi sebesar 19 poin atau 0,14 persen dari penutupan akhir pekan lalu di posisi Rp13.327.

Menurut analis senior PT Binaartha Sekuritas, Reza Priyambada, pergerakan rupiah tetap akan bergerak variatif, setelah beberapa kali mengalami apresiasi.

“Makanya penguatan rupiah kali ini sedang diuji, sehingga penguatan tersebut cukup rentan. Karena itu, potensi rupiah untuk berbalik melemah tipis masih terjadi,” ungkap Reza di Jakarta, Senin (27/3).

Posisi USD yang berpotensi menguat justru dipicu ketidakjelasan persetujuan ratifikasi program layanan kesehatan bagi masyarakat AS. Adanya risiko itu membuat risk averse pelaku pasar meningkat dan berimbas pada peningkatan USD.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka