Jakarta, Aktual.com – Massa aksi damai 313, meminta kepada Presiden Joko Widodo, untuk mundur dari jabatan. Permintaan ini dilontarkan karena massa menilai presiden tidak berani mencopot Gubernur terdakwa penista agama Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Permintaan ini juga terkait dengan penangkapan yang dilakukan oleh pihak kepolisian dari Polda Metro Jaya, yang mengamankan Sekjen Forum Ulama Indonesia (FUI) Muhammad Al Khattath, dengan dugaan makar.
“Sekarang kami minta Presiden Jokowi untuk mencopot gubernur terdakwa. jika tidak berani mencopot, kami minta untuk segera mundur. Ini makar tidak?” kata seorang orator dari atas mobil komando di depan Istana Negara, Jakarta, Jumat (31/3), dengan dijawab oleh massa “Tidak.”
Orator tersebut mengingatkan sejarah yang terjadi terhadap Presiden Soekarno dan Soeharto, yang juga sempat diminta mundur oleh rakyat.
“Presiden Soekarno berjasa proklamirkan negeri ini (Indonesia). Pada tahun 1965 terjadi resesi ekonomi, kemudian rakyat protes, wahai Bung Karno, jika anda tidak mampu menjadi presiden Republik Indonesia, silahkan mundur. Ini makar bukan?” tanyanya, dengan dijawab oleh massa aksi “Bukan.”
Menurut sang orator, aksi yang dilakukan oleh ummat Islam pada saat ini, bukan merupakan bentuk makar terhadap kepemimpinan negara, namun telah diatur dalam undang-undang.
“Ini tidak ada kaitannya dengan makar, ini merupakan konstruksi berbangsa dan bernegara yang diatur oleh uu,” tegasnya.
Artikel ini ditulis oleh: