Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berencana akan merombak seluruh kawasan Pelabuhan Perikanan Samudera Nizam Zachman, Muara Baru, Jakarta Utara agar menjadi lebih modern. AKTUAL/Munzir

Jakarta, Aktual.com – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan meminta generasi muda untuk lebih berperan aktif dalam bidang kemaritiman.

Dalam siaran pers di Jakarta, Minggu (2/4), Luhut yang menjadi pembicara dalam acara Global Issues Network 2017 di Sekolah Pelita Harapan, Karawaci, Banten, menyampaikan kepada seluruh siswa akan pentingnya pengetahuan kemaritiman.

“75 persen warga Indonesia melaut itu masih sedikit sekali. Studi kita mengenai kekayaan laut, ‘sea bed mining’ (pertambangan bawah laut) kita kecil, pengetahuan kita mengenai laut sangat kecil, jadi energi yang ada di sana itu apa saja? Mineral-mineral itu banyak tapi kita tidak tahu,” katanya.

Menurut dia, meski 75 persen warga Indonesia memiliki mata pencaharian sebagai pelaut, namun sayangnya masih sedikit yang mengerti soal kekayaan laut, khususnya di Indonesia.

Ia berharap generasi muda mampu mempelajari segala aspek yang dimiliki Indonesia, khususnya kelautan sehingga mereka paham betul bagaimana menjaga dan melestarikannya.

“Belum lagi bermain masalah angkutan tol laut. Sekarang kita bikin Roro (kapal roll on roll off), pemerintah dari Jakarta ke Semarang, Jakarta ke Surabaya, Jakarta ke Lampung, yang satu kali Roro itu bisa mengangkut 169 truk-truk besar, itu kan akan membuat biaya transportasi kita turun, jalan kita lebih longgar, hal semacam itu yang perlu kita kembangkan,” ucapnya.

Pembangunan, kata Luhut, juga harus dilakukan di segala bidang secara berkesinambungan. Pemerintah, lanjut dia, sedang mengembangkan wilayah Sumbawa untuk bisa menjadi lumbung pangan nasional.

“Selama ini kurang untuk lumbung pangan. Jadi kita perbaiki infrastrukturnya, seperti jalan, pelabuhan, listrik, air. Itulah yang kita namakan penanganan secara holistik. Jadi tidak bisa penanganan ini dilakukan oleh sendiri sendiri, harus dalam tim,” tambahnya.

Mantan Menko Polhukam itu juga menyampaikan keprihatinannya mengenai masih adanya masalah malnutrisi pada masyarakat dan anak-anak di wilayah pesisir.

Ia mengatakan walaupun 20 persen kemiskinan telah diatasai pemerintah, hal ini masih terus terjadi.

Luhut mengaku pemeringah telah berupaya mengatasi masalah malnutrisi tersebut. Kendati demikian,kondisi tersebut tetap masih banyak masyarakat yang mengalaminya, terutama di pesisir pantai.

“Itu bukan permasalahan setahun dua tahun, itu persoalan bertahun tahun yang mungkin kita kurang berani buka ke publik karena takut dibilang jelek, tidak perlu takut. Ini masalah kita bersama. yang harus kita selesaikan bersaman,” ujarnya seraya menambahkan PresidenJokowi telah memerintahkan kabinetnya untuk menuntaskan masalah ini salah satunya dengan program pemerataan pembangunan.

Meski program pemerataan pembangunan sudah berjalan, Luhut menjelaskan masalah kemiskinan tak akan bisa diatasi hanya dalam kurun waktu satu hingga dua tahun.

Ia menambahkan, diperlukan waktu yang lama meski kini rasio tingkat kemiskinan sudah bisa dikurangi sedikit demi sedikit.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
Arbie Marwan