Jakarta, Aktual.com – Pelantikan Oesman Sapta Odang (OSO) sebagai Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI dinilai sebagai langkah strategis guna menghindarkan impeachment atau pemakzulan Joko Widodo sebagai Presiden Indonesia.

“Saya melihat ini dalam rangka mengamankan kalau suatu saat ada proses impeachment kepada presiden,” ujar dosen hukum pidana Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), Chairul Huda kepada Aktual, Rabu (5/5).

Menurutnya, pelantikan pimpinan DPD RI sebagai sebuah upaya mengamankan lembaga DPD yang merupakan bagian dari MPR. Sebab proses impeachment saat ini tidak bisa dilakukan MPR RI sendirian, melainkan harus melibatkan dua saudara lainnya di Senayan yakni DPR RI dan DPD RI melalui sidang istimewa.

“Proses impeachment kepada presiden ini akan melibatkan MPR, MPR itu adalah DPR ditambah DPD. Makanya kemudian kursi kepemimpinan DPD menjadi sangat krusial,” jelas Chairul.

Ditambahkan, pemakzulan Jokowi sangat mungkin terjadi mengingat maraknya protes masyarakat sejak akhir tahun lalu. Khususnya terkait kasus penodaan agama yang melibatkan Basuki Tjahaja Purnama, yang tidak lain merupakan orang dekat Presiden.

Oesman Sapta sebagai Ketua Umum dari salah satu partai politik koalisi pemerintah, ‘ditugaskan’ secara khusus untuk mengamankan lembaga DPD agar tidak terjadi upaya pemakzulan kepada Jokowi.

“Nah OSO dan orang-orangnya ingin menguasai DPD dalam rangka mengamnkan posisi Jokowi jika suatu waktu di-impeachment,” demikian Chairul

(Teuku Wildan)

Artikel ini ditulis oleh: