Jakarta, Aktual.com – Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM, I Gusti Nyoman Wiratmaja Puja mengatakan bahwa lembaga konsultan Wood Mackenzie telah mengakui kekeliruannya atas analisa yang menyatakan bahwa skema baru kebijakan gross split bagi hasil migas Indonesia, kurang atraktif atau kurang menarik dalam dunia investasi hulu migas.

Wirat menjelaskan; pihaknya telah memanggil Wood Mackenzie dan meminta untuk memaparkan teknik analisa yang digunakan oleh konsultan migas kelas dunia tersebut. Dari hasil paparan itu, ujar Wirat, ternyata Wood Mackenzie tidak memasuki 3 komponen variabel dalam perhitungan gross split.

“Waktu itu Mackenzie sudah kita panggil, kita minta presentasi, ada pak Wamen yang pimpin, kita sudah lihat bahwa Mackenzie itu ada beberapa parameter yang belum masuk. Ada tiga parameter yang belum masuk, efisiensi, tim, dan ketiga ada 3  parameter yang belum masuk, maka dia akan mengkaji ulang dengan 3  parameter. Jadi kajiannya belum lengkap banget,” kata Wirat di Jakarta, ditulis Kamis (6/4).

Perlu diigat, memang sebelumnya Menteri ESDM, Ignasius Jonan telah menyinggung terkait persoalan ini, dan dia merasa lembaga konsultan tersebut telah mengalami kekeliruan analisa.

Artikel ini ditulis oleh:

Dadangsah Dapunta
Eka