Pengunjung melintas didekat miniatur sebuah rumah pada pameran perumahan Real Estate Indonesia (REI), di Semarang, Jawa Tengah, Jumat (13/1). REI Jateng menyatakan perbankan memberikan angin segar bagi sektor properti melalui penurunan suku bunga dari 9-10 persen menjadi 7,5-8 persen dan uang muka sebesar 20 persen dari sebelumnya 30 persen. ANTARA FOTO/R Rekotomo/foc/17.

Jakarta, Aktual.com – Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Papua Joko Supratikto mengatakan pertumbuhan kredit properti di Papua tumbuh pesat, bahkan peningkatan 20 persen pada 2016 telah terlampaui pada Februari 2017, atau bertumbuh 2 persen.

“BI berkepentingan terhadap kesehatan kredit, tapi BI juga mendorong penyaluran KPR. Antara lain yang kami atur adalah ‘loan to value’ (LTV), jadi berapa kredit yang bisa diberikan dibandingkan agunannya. Pada 2016 lalu sudah ada kelonggaran LTV untuk bank umum dalam hal pembiayaan kredit properti. Untuk tipe rumah paling rendah, bank diberi kekuasaan untuk menyalurkan kredit, tetapi tetap harus memperhatikan prinsip kehati-hatian dan perlindungan konsumen,” ujar Joko Supratikto di Jayapura, Kamis (6/4).

Ia menjelaskan BI memiliki kepentingan untuk membantu pemerintah dalam upayanya mendorong masyarakat memiliki rumah pribadi yang layak.

“Ada ketentuan juga untuk kredit rumah yang pertama, bisa tanpa agunan, nah itu adalah salah satu cara mendorong kredit di perumahan,” kata Joko.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
Eka