Aktivis lingkungan WALHI Riau melakukan aksi solidaritas peduli Kendeng dengan cara memasung kaki menggunakan semen di Pekanbaru, Riau, Rabu (29/3). Dalam aksinya mereka menyampaikan ucapan belasungkawa atas meninggalnya Ibu Patmi dan mendukung penghentian pembangunan pabrik semen di kawasan pegunungan Kendeng, Rembang, Jateng. ANTARA FOTO/Rony Muharrman/aww/17.

Yogyakarta, Aktual.com – Lembaga keuangan milik pemerintah diminta segera menghentikan pembiayaan terhadap korporasi yang dinilai berkontribusi atas kerusakan ekologis serta memicu konflik sosial di masyarakat.

Hal itu disampaikan dalam petisi di laman Change.org dilansir Sabtu (8/4) yang diinisiasi koalisi sipil ResponsiBank Indonesia, beranggotakan Perkumpulan Prakarsa, INFID, Publish What You Pay Indonesia, YLKI, WALHI, ICW serta TuK atau Transformasi untuk Keadilan.

“Kepada Bank Mandiri dan BNI untuk menghentikan penyaluran kredit dan investasi kepada PT. Semen Indonesia di Rembang,” tulis petisi tersebut.

Pihaknya pun menyeru nasabah agar turut mendorong kedua bank menerapkan kebijakan investasi yang bertanggungjawab terhadap aspek sosial dan lingkungan sebab biaya pembangunan dan operasional pabrik PT. Semen Indonesia di Rembang berasal dari uang nasabah yang tersimpan.

Bank Mandiri disebut menyalurkan fasilitas Kredit Investasi senilai Rp 3,46 triliun untuk membangun pabrik berkapasitas 3 juta ton per tahun ini, termasuk menggelontorkan Kredit Modal Kerja (KMK) senilai Rp 500 miliar untuk pembiayaan operasional pabrik.

Artikel ini ditulis oleh:

Nelson Nafis
Nebby