Amerika Serikat, Aktual.com – Rudal jelajah Tomahawk menyerbu Suriah pekan lalu sebenarnya sudah dirancang sebagai peringatan bagi pemerintahan Kim Jong un. Peringatan tersebut disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Rex Tillerson.
“Jika Anda melanggar perjanjian internasional, jika Anda gagal untuk memenuhi komitmen, jika Anda menjadi ancaman bagi orang lain, respons di beberapa titik kemungkinan akan dilakukan,” ujar Tillerson dalam sebuah program “This Week” di stasiun televisi ABC, Minggu (9/4).
Diketahui, AS telah meluncurkan rudal jelajah Tomahawk sebanyak 59 buah pada Kamis malam (6/4). Rudal tersebut diluncurkan ke pangkalan udara Shayrat, Suriah yang diduga sebagai tempat pemerintahan Suriah meluncurkan serangan kimia tersebut. Serangan senjata kimia tersebut trlah menewaskan 85 orang dan kebanyakan adalah anak-anak.
Dilansir dari Reuters, Senin (10/4), Tillerson berpendapat bahwa tidak ada perbedaan pendapat mengenai bahayanya kejadian yang baru-baru saja terjadi.
Menlu AS tersebut juga mengatakan serangan terbaru Amerika itu juga dimaksudkan untuk mengirim pesan ke Pyongyang, yang dalam beberapa pekan terakhir menguji tembak beberapa rudal balistik.
Artikel ini ditulis oleh:
Wisnu