Ketua PP Muhammadiyah Busyro Muqodas (kiri) bersama Komisioner Komnas Ham Prof. Dr.Hafid Abbas (kanan) saat akan melakukan jumpa persnya di Komnas HAM,Jakarta, Senin (11/4). Tim forensik Muhammadiyah bersama seorang dokter forensik Polda Jawa Tengah menemukan sejumlah luka akibat benda tumpul ditubuh Siyono, warga Klaten, Jawa Tengah yang tewas setelah ditangkap Tim Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri.

Jakarta, Aktual.com – Mantan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Busyro Muqoddas mengatakan, Presiden Joko Widodo harus turun tangan atas insiden penyiraman air keras terhadap penyidik KPK Novel Baswedan.

“Nah masalahnya yang diteror itu bukan personal Novel saja. Tetapi Novel adalah bagian dari KPK dan KPK sedang fokus pada jenis-jenis kategori mega korupsi dan kasus KTP-e termasuk di dalamnya. Oleh karena itu saatnya Presiden harus turun tangan langsung untuk membentuk tim gabungan memburu pelaku itu,” kata Busyro di gedung KPK, Jakarta, Selasa (11/4).

Menurut dia, posisi Novel tidak terlepas dari kasus-kasus mega korupsi terdahulu lainnya seperti kasus Korlantas, Bakamla dan PT PAL yang asat ini tengah ditangani KPK.

“Ini selalu ada kaitannya dan ini kalau dibiarkan terus oleh negara yang terjadi adalah sebuah pembiaran. Bahwa aktor-aktor yang biadab justru tidak boleh diberi kesempatan hidup.”

Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan disiram air keras sepulang shalat subuh pada Selasa.

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu