Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Tirta Segara (kiri) dan Direktur Eksekutif Kebijakan Ekonomi dan Moneter Juda Agung (kanan) memberikan konferensi pers terkait hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI di Jakarta, Kamis (16/6). RDG BI pada 15-16 Juni 2016 memutuskan untuk menurunkan BI Rate sebesar 25 bps menjadi 6,5 persen dengan suku bunga Deposit Facility turun sebesar 25 bps menjadi 4,5 persen dan Lending Facility turun sebesar 25 bps menjadi 7 persen dan berlaku efektif pada 17 Juni 2016. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/pd/16.

Jakarta, Aktual.com – Survei Bank Indonesia (BI) mengungkapkan bahwa kegiatan usaha pada Januari-Maret 2017 atau triwulan I mulai menggeliat. Hal tersebut sejalan dengan meningkatnya kapasitas produksi dan penyerapan tenaga kerja.

Dalam survei kegiatan usaha tersebut terjadi peningkatan kegiatan usaha terjadi di sektor jasa, keuangan, properti perumahan dan jasa perusahaan. Survei itu menggunakan indikator Saldo Bersih Tertimbang (SBT) yaitu suatu kesimpulan dari penghimpunan data terhadap 2.941 perusahaan di Indonesia.

“Nilai SBT triwulan I 2017 sebesar 4,8 persen lebih tinggi dibandingkan 3,13 persen triwulan IV 2016,” ujar Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Tirta Segara ditulis Rabu (12/4).

Secara rinci, sektor usaha yang menunjukkan peningkatan ada lima sektor yakni jasa-jasa dengan SBT naik 3,87 persen, sektor keuangan, real estate dan jasa perusahaan (SBT 2,31 persen), dan sektor pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan dan perikanan dengan SBT 1,98 persen.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
Eka