Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat (kiri-kedua kiri) dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno (kedua kanan-kanan) mengikuti debat publik Pilkada DKI Jakarta putaran kedua di Jakarta, Rabu (12/4/2017). Tema debat terakhir Pilgub DKI Jakarta adalah 'Dari Masyarakat Jakarta untuk Jakarta'. AKTUAL/Munzir
Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat (kiri-kedua kiri) dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno (kedua kanan-kanan) mengikuti debat publik Pilkada DKI Jakarta putaran kedua di Jakarta, Rabu (12/4/2017). Tema debat terakhir Pilgub DKI Jakarta adalah 'Dari Masyarakat Jakarta untuk Jakarta'. AKTUAL/Munzir

Jakarta, Aktual.com – Pertarungan babak final Pilkada DKI pada putaran kedua semakin menarik perhatian warga Jakarta dan elit Politik nasional yang terbelah pada putaran pertama. hal ini menarik untuk dilakukan penelitian terhadap opini masyarakat Jakarta terhadap kedua calon kepala daerah yang akan bertanding di babak final Pilkada DKI, Rabu (12/4) malam.

Demikian disampaikan oleh Direktur Eksekutif Lembaga Survei Focus Survei Indonesia Budi Dewantara dalam siaran pers yang diterima wartawan, Kamis (13/4). “Kami telah melakukan survei opini publik masyarakat Jakarta terkait dengan faktor popularitas, akseptabilitas, kapabilitas,dan elektabilitas kedua calon kepala daerah Jakarta,” ujarnya.

Kata Budi, dari survei pihaknya itu didapati bahwa 69,3 persen dari responden mengunakan hak pilihnya pada pilkada DKI Jakarta putaran pertama dan 30,7 tidak memberikan haknya dengan alasan tidak punya waktu, tidak peduli dan tidak di Jakarta saat hari pencoblosan. Tetapi ketika responden ditanyakan apakah akan memberikan hak pilih pada pilkada DKI putaran kedua didapati 78,7 persen akan memberikan hak pilihnya di TPS pada tanggal 19 April nanti.

“Ini menunjukan kalau emosi kelompok pendukung pasangan Ahok dan Djarot Saiful Hidayat serta pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno, dinilai tidak mampu dijadikan sebagai energi positif dalam meningkatkan partisipasi pemilih di putaran kedua Pilgub DKI. Dimana hanya meningkat partisipasi sebanyak 1,2 persen dibandingkan putaran pertama yang hanya 77,5 persen,” cetusnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara