Jakarta, Aktual.com – Menteri BUMN, Rini Soemarno resmi menunjuk dua orang dari Kementeriannya masuk ke tim negosiasi divestasi PT Freeport Indonesia.
Dua nama itu adalah Budi Gunadi Sadikin (Staf Khusus Menteri BUMN) dan Fajar Harry Sampurno (Deputi Bidang Usaha Pertambangan Industri Strategis dan Media Kementerian BUMN).
Hal ini diakui oleh Budi sendiri di sela-sela acara BUMN Executive Leadership Program, di Jakarta, Kamis (13/4).
“Ibu Menteri (BUMN) sudah ajukan usulan nama untuk bentuk timnya dari BUMN. Wakilnya siapa? Iya yang ditunjuk, saya sama Pak Harry, tapi peresmian pembentukannya belum ya,” ungkap Budi.
Kendati begitu, menurut Budi, pembentukan tim negosiasi ini memang belum resmi. Pasalnya, sampai saat ini belum diantongi Surat Keputusan (SK) dari Menteri ESDM Ignasius Jonan. Makanya, saat ini tim sendiri sedang menunggu SK tersebut.
“Timnya secara formal baru ajukan anggota tim, tapi secara formal SK menteri belum keluar. Kita ditunjuk, kita siap,” ungkap dia.
Langkah ini, kata dia, sebagai bagian dari upaya untuk mengantongi saham Freeport hingga 51 persen. Hal ini sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2017.
“Jadi di aturan PP Nomor 1 itu, pemerintah daerah, tiga BUMN dan BUMDaerah. Belum ditentukan siapa nanti yang akan ambil. Posisi Ibu Menteri (Rini Soemarno) kita ditugaskan kita siap. Tapi prioritas kita nomor tiga sesudah pemerintah dan pemda,” ucap nya.
PP tersebut memang mengatur Freeport wajib melakukan divestasi sebesar 51 persen setelah lima tahun sejak berproduksi. Namun hingga 50 tahun beroperasi, Freeport hanya mendivestasikan saham sebesar 9,36 persen.
(Busthomi)
Artikel ini ditulis oleh:
Arbie Marwan