Pedagang melayani pembeli di pasar tradisional kawasan Tebet, Jakarta, Jumat (5/8). Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan peningkatan konsumsi rumah tangga memberikan kontribusi terhadap perekonomian Indonesia pada triwulan II-2016 yang tumbuh hingga 5,18 persen (yoy). Konsumsi rumah tangga itu didukung oleh pemberian gaji 13 dan 14 oleh pemerintah yang dimanfaatkan pada perayaan Lebaran serta sebagai persiapan dalam menghadapi tahun ajaran baru. AKTUAL/TINO OKTAVIANO

Jakarta, Aktual.com – Turunnya harga komoditas cabai rawit merah di Kota Madiun, Jawa Timur pada Maret 2017 telah memicu terjadinya deflasi -0,06 persen dengan indeks harga konsumen (IHK) sebesar 125,38.

Harga komoditas bumbu pedas tersebut di sejumlah pasar tradisional Kota Madiun dalam sebulan terakhir mengalami penurunan secara bertahap, dari semula mencapai sekitar Rp130.000 per kilogram, kini berkisar Rp50.000-Rp60.000/kg.

“Deflasi di sini dipengaruhi oleh turunnya IHK sejumlah komoditas. Yang paling dominan adalah cabai rawit,” ujar Kepala Seksi Statistik dan Distribusi BPS Kota Madiun, Adi Priyanto, dalam rilisnya, Sabtu (15/4).

Selain cabai rawit, komoditas yang memengaruhi terjadinya deflasi pada Maret 2017 di antaranya daging ayam ras, tarif pulsa telepon seluler, daging sapi, dan telur ayam ras. Sedangkan sejumlah komoditas yang menekan terjadinya deflasi adalah, tarif listrik, es, pecel, lele, dan rokok kretek.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
Eka