Yogyakarta, Aktual.com – Rencana Umum Energi Nasional atau RUEN harus diimplementasikan melalui forum komunikasi yang melibatkan berbagai sektor utamanya level daerah agar terwujud ketahanan, kemandirian dan kedaulatan energi yang berkelanjutan.

Hal ini tertuang dalam Diskusi Nasional Kebijakan Energi yang digagas UGM Yogyakarta bertajuk Mewujudkan Keselarasan RUEN dan RUED Dalam Mencapai Sasaran Kebijakan Energi Nasional, di Balai Senat UGM, 25-26 April 2017 mendatang.

“Melalui diskusi ini, kita akan membicarakan bersama keselarasan antara RUEN (Rencana Umum Energi Nasional) dengan RUED (daerah), pendalaman materi dan sebagainya dengan berbagai stakeholder,” ujar Kepala PSE (Pusat Studi Energi) UGM Deendarlianto, Rabu (19/4).

Perpres 22/2017 tentang RUEN yang merupakan turunan PP 79/2014 tentang Kebijakan Energi Nasional menurutnya telah cukup mengakomodasi semua target pengembangan energi dan segala sesuatu mengenai arah kebijakan sektor ini.

Indonesia yang terdiri dari 34 Provinsi dengan potensi energi, geografis serta kapasitas sumber daya yang berbeda-beda tentu memiliki tantangan yang berbeda pula di masing-masing daerah.

“Bila keselarasan RUEN dan RUED tidak tercapai maka kemungkinan pembangunan nasional akan terpecah-pecah karena kunci dari ketahanan nasional adalah ketahanan energi, jika perencanaannya tidak matang tentu persoalan kedepan akan lebih banyak,” paparnya.

Kegiatan ini bakal dihadiri Menteri ESDM Ignasius Jonan selaku keynote speaker, pembicara lain diantaranya Tjahjo Kumolo (Mendagri), Satya Widya Yudha (Dirjen Pengembangan Daerah Kemendagri), Josaphat Rizal Pramana (Kementerian PPN/Bappenas), Pandri Prabono (Guspen Migas), Tumiran (Dewan Energi Nasional), Cornelis Lay (Peneliti Senior UGM), Sultan HBX (Gubernur DIY) serta Deendarlianto.

Dengan target peserta pihak Pemerintah Provinsi dan Kabupaten. Sampai saat ini kata Deen sudah ada beberapa Gubernur, Walikota dan Bupati dari seluruh Indonesia yang akan hadir, seperti Gubernur Papua dan Bupati Tanjung Jabung Timur-Jambi.

Sementara itu, Ketua Panitia Diskusi, Arif Widyatama berharap kegiatan ini mampu memberi kontribusi positif bagi tata kelola energi nasional kedepan.

“Saat ini yang sudah terkonfirmasi hadir sebanyak 252 peserta, terakhir perwakilan dari Provinsi Aceh dan beberapa dari sektor industri,” kata dia.

Pewarta : Nelson Nafis

Artikel ini ditulis oleh:

Bawaan Situs