Warga mencoblos pada Pilkada DKI Jakarta Putaran kedua di TPS 20 Kolong Tol Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, Rabu (19/4/2017). TPS 20 memiliki 611 Daftar Pemilih Tetap (Tetap). Pilkada putaran kedua diikuti oleh 2 pasang calon yaitu Ahok-Djarot dan Anies-Sandi. AKTUAL/Munzir

Jakarta, Aktual.com – Media-media arus utama dari barat menilai, toleransi Indonesia menghadapi ujian berat seperti yang tercermin dalam pemilihan umum gubernur Jakarta pada Rabu (19/4) kemarin.

Surat kabar terbesar Amerika Serikat, The New York Times, menulis dalam paragraf pertama berita kekalahan calon petahana, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), bahwa sang “gubernur Kristen Jakarta” kalah dalam pemilu yang “dinilai sebagai ujian bagi toleransi relijius dan etnis di negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia.” Sejumlah hasil hitung cepat dari lembaga survei memang menunjukkan bahwa gubernur Ahok, kalah telak dalam pemungutan suara putaran kedua melawan Anies Baswedan, mantan menteri pendidikan kabinet kerja Presiden Joko Widodo.

Menurut The New York Times, persoalan kota yang krusial seperti pendidikan, transportasi, dan banjir, menjadi terabaikan dalam masa kampanye yang penuh dengan isu agama–terutama oleh sentimen anti-Kristen dan anti-keturunan China.

“Beberapa masjid bahkan memasang spanduk yang melarang pengurusan jenazah pendukung Ahok,” tulis The New York Times, Kamis (20/4).

Stasiun televisi CNBC bahkan berkesimpulan lebih jauh dengan menulis bahwa kekalahan Ahok akan memperlambat perbaikan infrastruktur di Jakarta, terutama kurangnya jangkauan air pipa dan pembangunan transportasi publik baru.

Artikel ini ditulis oleh: