Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian menyampaikan kuliah umum di Universitas Tanjungpura Pontianak, Kalbar, Senin (6/3). Dalam kuliah umum yang dihadiri civitas akademika se-Kalimantan tersebut, Kapolri memaparkan tentang perkembangan demokratisasi dan globalisasi serta dampaknya bagi kebinekaan di Indonesia. ANTARA FOTO/Jessica Helena Wuysang/aww/17.

Jakarta, Aktual.com – Kapolri Jenderal Tito Karnavian menyadari bahwa banyak anggotanya di lapangan paham tentang diskresi. Tapi tidak paham dengan prakteknya.

“Paling penting pertama adalah kemampuan menilai, kedua menentukan opsi tindakan, ketiga mengambil keputusan agar bisa menjaga kepentingan umum,” pesan Kapolri dalam sambutannya saat memimpin serah terima jabatan enam Kapolda di Rupatama Mabes Polri, Jumat (27/4).

Ia pun geram melihat ketidakpahaman anggotanya dengan diskresi sehingga belakangan ini banyak terjadi blunder. Atas hal tersebut Tito bahkan menegur Kepala Lembaga Pendidikan dan Latihan (Kalemdiklat) Polri Komjen Moechgiyarto.

Mantan Kapolda Metro Jaya jebolan Akpol 87′ itu mengingatkan kepada Kalemdiklat Polri, agar bisa mengutamakan pemahaman diskresi dalam pembelajaran ke anggota.

“Kalau perlu koordinasi dengan Asrena (Asisten Perencanaan dan Anggaran) di setiap Polres seminggu sekali latihan real menghadapi situasi tertentu. Sehingga kalau razia tahu seperti apa yang harus dilakukan,” terang Kapolri.

Latihan itu, lanjut Tito, juga berlaku untuk Kapolda jajaran. Dengan pelatihan, Tito berharap anggotanya dapat menentukan tindakan terukur yang seharusnya diambil. “Jangan sampai berlebihan padahal tidak ada ancaman apa-apa terhadap publik,” tandasnya.

Laporan: Fadlan Syiam Butho

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby