Jayapura, Aktual.com – Provinsi Papua akan menjadi provinsi yang memiliki jembatan terlebar di Indonesia. Adalah Jembatan Holtekamp, yang sedang dibangun di kota Jayapura, akan menjadi jembatan terlebar yang pernah dibangun di Indonesia dengan konstruksi baja lengkung.

Jembatan tersebut nantinya akan menghubungkan Distrik Muara Tami dengan kota-kota lain yang ada di sekitar kota Jayapura. Jembatan Holtekamp diklaim memiliki panjang 21 meter, hampir dua kali lipat dari panjang Jembatan Kutai Kartanegara di Kalimantan Timur dan Jembatan Musi di Sumatera Selatan yang ‘hanya’ selebar 10-12 Meter.

“Jembatan Holtekamp ini mempunyai lebar 21 meter dan sesuai yang disampaikan oleh Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional X, akan menjadi jembatan terlebar di Indonesia dengan konstruksi pelengkung baja,” kata Gubernur Papua Lukas Enembe dalam siaran pers yang diterima Aktual, Rabu (3/5).

“Jembatan Holtekamp nantinya akan dirancang dalam empat jalur serta dua arah ditambah bangunan pelengkap dengan tinggi clearance 20 meter dan masa pakai jembatan ini diperkirakan sampai 100 tahun,” tambahnya.

Menurut Lukas, jembatan Holtekamp akan disertai dengan dua buah pelengkung baja yang memiliki panjang masing-masing 120 meter. Dua buah pelengkung ini sendiri dirakit di Provinsi Banten dan akan segera diangkut ke Jayapura usai proses perakitan kelar.

Lukas pun optimis target selesainya pembangunan jembatan Holtekamp pada tahun 2018 dapat dipenuhi dengan melihat perkembangan pekerjaan jembatan saat ini yang terus dikerjakan.

Seperti yang diketahui, Jembatan Holtekamp merupakan proyek yang dibangun bersama-sama antara Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR), Pemerintah Provinsi Papua serta Pemerintah Kota Jayapura.

“Pemeritah Provinsi dan Pemerintah Kota Jayapura secara bersama-sama terus memantau pekerjaan ini agar selesai tepat waktu,” jelas Lukas.

Jembatan sepanjang 732 meter ini sendiri dibangun di atas Teluk Youtefa yang mempunyai tingkat kesulitan dan resiko yang tinggi. Teluk Youtefa merupakan daerah yang rawan akan bencana gempa sehingga pembangunan jembatan ini harus memperhitungkan kekuatan jembatan dalam mengantisipasi terjadinya gempa dengan skala yang besar.

Tanggung jawab Kemen PUPR yaitu membangun bentangan utama jembatan dan memasang tiang pancang di atas Teluk Youtefa. Sejauh ini sebanyak 114 tiang pancang sudah terpasang dari jumlah keseluruhan yang mencapai 174 buah di sepanjang 433 meter.

Sementara, Pemprov Papua mendapat jatah membangun ‘jembatan pendekat’ sepanjang 299 meter, yang hingga kini masih dalam proses pembangunan. Sedangkan Pemkot Jayapura bertanggung jawab untuk jalan akses di sisi Hamadi, yang juga sedang dikerjakan.

Laporan: Teuku Wildan

Artikel ini ditulis oleh:

Teuku Wildan
Andy Abdul Hamid