Jakarta, Aktual.com – Ketua tim penyediaan katering jemaah haji Indonesia Arsyad Hidayat mengatakan bahwa proses penyediaan katering di Arab Saudi sudah selesai. Secara keseluruhan penyediaan katering ada di empat lokasi.
Disampaikan, tim penyediaan katering telah memilih 28 perusahaan di Makkah, delapan di antaranya adalah perusahaan yang telah dikontrak pada musim haji tahun lalu atau repeat order (RO). Selain itu, ada 13 perusahaan di Madinah dan tujuh di antaranya adalah repeat order.
“Untuk Masyair (Arafah, Muzdalifah, dan Mina), kami sudah mengontrak 18 penyedia di mana 16 di antaranya adalah RO. Sedangkan untuk di Jeddah, tim telah mengontrak satu perusahaan penyedia katering,” terang Arsyad dari laman Kemenag, Minggu (7/5).
RO atau kontrak ulang bagi beberapa perusahaan didasarkan pada hasil penilaian Tim Pengawas Katering musim haji tahun lalu. Mereka adalah perusahaan yang dinilai dapat melakukan tugas pelayanannya dengan baik dan tidak ada catatan pelanggaran yang dilakukan.
“Ada kriteria ketat untuk penilaian RO baik saat produksi maupun distribusi. Tiga penyedia katering terbesar di Makkah adalah dapur al Hussam, al Ahmadi dan Raghaib. Sedang tiga penyedia terbesar di Madinah adalah dapur al Andalusia, al Ahmadi, dan Yasirah,” jelasnya.
Arsyad menambahkan, layanan katering di Madinah mulai berjalan sejak awal kedatangan jemaah haji di Arab Saudi sampai jemaah meninggalkan Madinah. Pasca puncak haji, layanan katering di Kota Nabawi ini akan diberikan sejak jemaah tiba dari Makkah sampai jemaah kloter terakhir meninggalkan Madinah menuju Tanah Air.
Untuk layanan katering di Makkah, akan diberikan sebanyak 25 kali makan (12 hari), termasuk makan selamat datang bagi jemaah yang datang dari Madinah dan makan selamat jalan bagi jemaah yang meninggalkan Makkah menuju Madinah.
“Ini evaluasi tahun sebelumnya. Tahun lalu, awal kedatangan dari Madinah, jemaah tidak menerima katering padahal mereka harus melaksanakan umrah kedatangan. Tahun ini diadakan katering selamat datang sehingga jemaah tidak perlu lagi memasak pada awal kedatangan dan bisa langsung melaksanakan Umrah,” jelasnya.
Musim haji tahun 1436H/2015M diwarnai dengan musibah kebakaran di salah satu kamar pemondokan jamaah haji Indonesia. Kebakaran yang menghanguskan seisi kamar (801) di lantai 8 hotel Hotel Sakkab Al Barakah, Aziziah, ini terjadi karena rice cooker lupa dimatikan pada saat penghuni kamar melaksanakan umrah qudum (kedatangan).
Artikel ini ditulis oleh: