Proyek LRT yang terdiri enam lintas layanan tersebut meliputi tahap pertama, yakni Cawang-Cibubur (14,3 km) Cawang-Kuningan-Dukuh Atas (10,5 km), Cawang-Bekasi Timur (18,3 km), sementara tahap kedua meliputi Dukuh Atas-Palmerah-Senayan (7,8 km), Cibubur-Bogor (25 km), dan Palmerah-Grogol (5,7 km) ditargetkan rampung pada tahun 2018 sebelum Asian Games dimulai. AKTUAL/Munzir

Jakarta, Aktual.com – BUMN konstruksi, PT Adhi Karya (Persero) Tbk atau ADHI mendapat tawaran dari negeri Jiran untuk mengembangkan proyek Light Rail Transit (LRT). Kabarnya, ketertarikan Malaysia itu karena disebut-sebut ADHI memiliki teknoligi terbaru.

Ketertarikan pihak Malaysia itu disampaikan delegasi Suruhan Jaya Pengangkut Awam Darat (SPAD) dan Prasarana Malaysia Berhad saat mengunjungi fasilitas pabrik Precast Adhi Karya di Sentul, Bogor akhir pekan lalu.

Menurut President & Grup CEO of Senior President of Prasarana Malaysia Berhad, Dato Sri Azmi Bin Abdul Aziz, Malaysia bisa belajar dari Indonesia mengenai efisiensi atau pengurangan biaya dengan penggunaan produk lokal untuk membangun LRT tersebut. Kebetulan, pemerintah Malaysia tengah mempersiapkan pembangunan LRT fase 3.

“Selain itu, kami juga bisa mencontoh bagaimana kita memaksimalkan kemampuan lokal untuk membangun sebuah LRT. Apalagi Malaysia ada pengalaman sendiri, Indonesia ada pengalaman sendiri, kita bisa saling bertukar,” paparnya, di Jakarta, Rabu (10/5).

Dia melanjutkan, pihaknya akan terus memperkuat hubungan kerja sama antara Malaysia dan Indonesia. “Mungkin Adhi Karya bisa menjalin kerja sama atau tertarik berinvestasi di Malaysia. Semua ini untuk memajukan dan meningkatkan hubungan kerja sama untuk kepentingan rakyat kedua negara,” ujarnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby