Jakarta, Aktual.com- Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek mengganggap rencana pembangunan Stasiun Sudirman Baru yang bakal menjadi salah satu tempat berhentinya Kereta Api (KA) Bandara Internasional Soekarno – Hatta belum terintegrasi dengan moda transportasi lainnya.
Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Elly Adriani Sinaga menyebut belum terintegrasinya perencanaan pembangunan Stasiun Sudirman Baru bisa terlihat dari rencana penanganan pergerakan orang maupun kendaraan antar moda belum bersinergi
“Perencanaan pembangunan Stasiun Sudirman Baru belum terintegrasi dengan moda lainnya terutama dengan MRT, BRT maupun KRL,” kata Elly, Jakarta, kepada Media di Jakarta dalam siaran pers pada Sabtu (13/5).
Menurut Elly pengelola mass rapid transit (MRT) merencanakan zona pejalan kaki di Jalan Kendal. Sementara di wilayah itu kata dia PT Railink merencanakannya untuk jalur kendaraan yang akan keluar dan masuk Stasiun Sudirman Baru.
Hal yang sama, jelas Elly juga ditemukan pada sarana KCJ.
Dia mengatakan jaringan selasar pejalan kaki keluar Stasiun Sudirman tidak tersambung dengan Stasiun Sudirman Baru.
“Ini akan menyulitkan calon penumpang KA Bandara untuk berpindah dari moda KRL,” sebut Elly.
Sedangkan berdasarkan hasil dari tinjauan yang dilakukan oleh pihaknya, Elly mengatakan telah menemukan bahwa jarak Stasiun Sudirman Baru dengan Stasiun Karet sangat dekat – bahkan hampir bersatu.
Selain itu kata dia juga terdapat perbedaan kondisi yang menyolok antara Stasiun Sudirman Baru dengan Stasiun Karet.
“Kami juga melihat bahwa progress pembangunan stasiun Sudirman Baru serta jalur KA dikhawatirkan tidak memenuhi target pengoperasian yang telah ditetapkan Presiden,” kata Elly.
Artikel ini ditulis oleh:
Bawaan Situs