Jakarta, Aktual.com – Pergerakan nilai tukar Rupiah terhadap dollar AS (USD) pada perdagangan hari ini dibuka menguat tipis. Hal ini terbantu karena penguatan EUR pasca pengukuhan Emmanuel Macron sebagai Presiden Perancis, serta perbaikan data-data ekonomi di Uni Eropa.
Mengutip dari Bloomberg, Rupiah diperdagangkan dibuka pada level Rp13.292 atau terapresiasi 11 poin dari penutupan kemarin di level Rp13.303. Meski kemudian melemah tipis ke level 13.293.
Menurut Analis Pasar Uang PT Binaartha Sekuritas, Reza Priyambada, data-data positif dari Uni Eropa itu seperti perbaikan inflasi dan harga ritel di Inggris serta kenaikan neraca perdagangan Zona Eropa, memberikan sentimen positif pada laju rupiah.
“Sehingga Rupiah dapat bertahan di zona hijaunya. Pelaku pasar juga terlihat banyak mentransaksikan sejumlah mata uang Asia, meski juga diliputi kekhawatiran sesaat pasca uji coba rudal Korea Utara ke laut Jepang,” kata Reza di Jakarta, Rabu (17/5).
Sementara sentimen dari dalam negeri, kata dia, proyeksi dari Bank Indonesia (BI) terkait potensi penurunan rasio kredit macet atau net performing loan (NPL) perbankan telah turut membantu menjaga apresiasi rupiah.
“Kami melihat masih adanya peluang kenaikan kembali pada Rupiah seiring masih adanya sentimen negatif pada USD terutama pada kekhawatiran langkah Presiden Trump,” tegas dia.
Memang USD melemah, setelah Presiden Paman Sam itu mengungkapkan informasi rahasia kepada Menteri Luar Negeri Rusia mengenai operasi militer terhadap negara-negara muslim.
Dirinya memperkirakan, laju Rupiah pada hari ini akan bergerak di level support dengan kisaran Rp13.313. “Sedang, untuk level resisten akan berada di rentang Rp13.279. Kami harap, laju rupiah masih berpotensi bertahan di zona hijaunya,” pungkas Reza.
Pewarta : Busthomi
Artikel ini ditulis oleh:
Bawaan Situs