Acara Indobuildtech Expo 2017

Jakarta, Aktual.com – Presiden Direktur Debindo ITE, Effi Setiabudi, menyatakan, acara Indobuildtech Expo Jakarta 2017 menjadi acara yang konsisten digelar sejak 2003 lalu yang memajang produk building and finishing materials. Gelaran itu menjadi benchmarking dengan produk dari 20 negara peserta pameran.

Acara ini didukung 16 asosiasi industri dan profesi serta layanan bisnis PT CIMB Niaga Tbk. Dan acara ini akan menumbuhkan dampak positif bagi pertumbuhan sektor konstruksi nasional.

“Indobuildtech 2017 menampilkan aneka ragam produk dengan terbosan inovasi dan teknologi terbaru sebagai solusi bagi sektor konstruksi, properti dan infrastruktur.

Pengunjung dapat peluang business networking dan nilai tambah dari banyak kegiatan pendukung selama 5 hari pameran,” kata Effi di Jakarta, Rabu (17/5). Acara ini digelar di Indonesia Convention Exhibition (ICE), BSD City, Serpong, Banten.

Sejak tahun lalu, Indobuildtech juga turut menghadirkan pameran buidling and finishing materials terbesar bernama Indoconstech. “Dalam pameran ini, beragam alat operasional proyek konstruksi hingga aneka jenis kendaraan berat ikut dihadirkan,” jelasnya.

Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan, Arlinda menyatakan, ekspor bahan bangunan mencapai US$ 2,29 miliar di tahun lalu atau berkontribusi sekitar 3 persen dari total ekspor. Terutama ke Australia, Singapura, Jepang dan Malaysia.

“Sektor ini tumbuh 10,27 persen pada kuartal-I 2017 dengan nilai mencapai US$ 378 juta. Momentum pertumbuhan ini merupakan dampak dari menggeliatnya dan percepatan infrastruktur nasional. Ini perlu ditingkatkan misalnya dengan mengisi pasar properti, sehingga berdampak ke pemerataan ekonomi,” kata Arlinda.

Pemerintah sendiri, lanjut dia, berencana menggelar trade expo pada Oktober mendatang dan menargetkan 15.000 peserta dari 125 negara. “Diharapkan akan ada transaksi hingga US$ 1,1 miliar dalam pameran tersebut,” jelasnya.

Berdasar data Badan Pusat Statistik (BPS), sektor konstruksi menempati posisi ketiga sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia sepanjang 2016, dengan kontribusi 0,51 persen setelah sektor industri pengolahan dan sektor perdagangan.

Kontribusi sektor konstruksi bagi pembentukan produk domestik bruto (PDB) pun cukup signifikan, yakni 10,38 persen atau di urutan ke-4 setelah sektor industri, pertanian, dan perdagangan.

Artikel ini ditulis oleh:

Bawaan Situs