Jakarta, Aktual.com – Wakil Ketua MPR RI Mahyudin berpandangan bahwa fenomena yang terjadi di masyarakat akhir-akhir ini belum bisa dikatakan mengarah pada disintegrasi bangsa.

Meski demikian ia meyakini ada pihak asing yang ingin sekali terjadi perpecahan.

“Saya melihat fenomena yang terjadi di masyarakat akhir-akhir ini belum mengarah pada disintegrasi bangsa. Tapi, memang ada pihak-pihak asing yang sangat ingin sekali terjadinya hal itu lewat berbagai cara, salah satunya melalui proxy war,” kata Mahyudin, di Jakarta, Rabu (17/5).

Pasalnya menurut dia, dengan perpecehan bangsa maka pihak-pihak asing itu akan diuntungkan.” Sehingga mereka (pihak asing) dapat dengan mudah menguasai perekonomian Indonesia tanpa harus bersusah payah,” kata dia.

Ia mengatakan apa yang terjadi di tengah masyarakat, khususnya dibeberapa daerah bukan suatu persoalan yang rumit. Persoalan ini, sambung dia, lebih pada “miskomunikasi” atas perbedaan persepektif dalam melihat permasalahan.

“Dan sayangnya, media baik media mainstream maupun media sosial turut andil dalam hal ini. Alih-alih menyampaikan berita baik, kabar gembira, hal positif, pencerdasan bangsa, media lebih memilih mengeksploitasi sisi negatif dalam sebuah peristiwa. Saya sangat menyesalkan ini,” ujar dia.

Politikus Golkar itu mencontohkan, yang paling aktual, kejadian penolakan Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah saat hadir di Manado. Ini disebabkan pemberitaan yang keliru tentangnya oleh salah satu media nasional. Fahri disebut Sekjen FPI dan kehadirannya akan melantik Pengurus FPI Sulawesi Utara.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby