Jakarta, Aktual.com – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara melakuka protes kepada pemerintah pusat serta operator blok Sanga-Sanga, yakni PT Vico Indonesia (Virginia Indonesia Co) atas ketidak jelasan pengelolaan sumber lapangan menjelang masa akhir kontrak.
Wakil Bupati Kutai Kartanegara, Edi Damansyah menjelasakan blok itu akan berakhir pada Agustus tahun depan, namun disayangkan tidak ada kejelasan proses transisi. Sementara operator mengurangi aktifitas produksi dan melakukan PHK besar-besaran. Dengan begitu gejolak sosial tak terelakkan.
“Blok sanga-sanga sampai hari ini belum ada kejelasan padahal masa transisi masih satu tahun. Dari KKKS berdalih mereka tidak punya kejelasan dari pemerintah untuk investasi. Ada kegiatan-kegiatan yang ingin dilakukannya, tapi belum dapat persetujuan dari pemerintah karena masih sitem PSC,” kata Edi di Jakarta, Kamis (18/5).
Tapi kendati begitu bukan berarti sebagi pembenaran melakukan PHK terhadap karyawan. Dari 3.347, tercatat olehnya bahwa pihak operator telah melakukan PHK lebih dari 1000 orang.
Dia membandingkan dengan transisi blok Mahakam, seharusnya blok Sanga-Sanga juga menemukan jalan tengah seperti Blok Mahakam, sehingga tidak ada pihak yang dikorbankan.
“Tapi tidak lantas terjadi PHK. Bolok Mahakam ada skema yang jelas dalam proses transisi, namun blok Sanga-Sanga tak jelas. Gejolak sosial kerap terjadi dan demo-demo sering dilakulan oleh pekerja karena merela perlu kepastian,” pungkasnya.
(Dadangsah Dapunta)
Artikel ini ditulis oleh:
Dadangsah Dapunta
Eka