Jakarta, Aktual.com – Kabupaten Kutai Kartanegara mengeluhkan memburuknya sektor migas nasional. Penurunan harga minyak dunia serta regulasi yang kurang menarik bagi investor membuat investasi sektor ini terus melorot, sehingga penerimaan juga ikut berkurang.

Dengan begitu dana bagi hasil atas migas menjadi tidak memadai untuk menopang kebutuhan belanja daerah. Padahal selama ini 70 persen APBD kabupaten Kutai Kartanegara ditopang dari bagi hasil pertambangan, salah satunya dari sektor migas. Namun belakangan berkurang menjadi 43 persen.

“Pendapatan dari bagi hasil sangat drastis menurun dan mempengaruhi struktur APBD Kutai Kartanegara. Selama ini 70 persen ditopang oleh dana bagai hasil yang salah satunya dari migas,” Kata Wakil Bupati Kabupaten Kutai Kartanegara, Edi Damansyah di Jakarta, Kamis (18/5).

Dia menjabarkan dengan keuangan daerah seperti itu telah memberi pengaruh negatif secara langsung. Berbagai aktifitas ekonomi tidak seintens sebelumnya, begitupun proyek pembangunan pemerintah daerah mengalami kendala yang serius.

“Secara langsung kondisi ekonomi sektor real seperti hotel, dan aktifitas ekonomi lainnya menurun signifikan. Jadi kondisi sosial sangant terganggu,” ujarnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Dadangsah Dapunta
Arbie Marwan