Lagos, Aktual.com – Korupsi di kalangan militer telah melemahkan upaya Nigeria untuk memerangi pemberontakan kelompok Boko Haram, demikian menurut badan pengawas Transparansi International, Kamis (18/5).

Laporan tersebut menggarisbawahi sulitnya mencapai dua janji kunci dari kampanye pemilihan Presiden Muhammadu Buhari pada 2015.

Dalam kampanyenya ia berjanji untuk mengatasi korupsi endemik dan mengalahkan pemberontakan, yang telah menyebabkan lebih dari 20.000 nyawa hilang dan jutaan menjadi pengungsi.

“Perwira militer yang korup telah memanfaatkan konflik dengan membuat kontrak pertahanan palsu, hasil uang anggaran terebut biasanya dicuci di luar negeri seperti di Inggris, AS dan di negara lainnya,” kata badan pengawas itu dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir dari reuters, Kamis.

Tahun lalu, wakil presiden Nigeria mengatakan sekitar 15 miliar dolar AS uang rakyat telah dicuri di bawah pemerintahan sebelumnya melalui kesepakatan pengadaan senjata palsu.

Badan Transparansi International mengatakan kondisi ini telah melemahkan militer dengan dipersenjatainya militer tanpa peralatan vital, kurang terlatih, rendah semangat dan kekurangan sumber daya.

“Kondisi ini juga telah melumpuhkan militer Nigeria dalam pertempuran melawan musuh yang terinspirasi ideologi agresif seperti Boko Haram,” tambah badan pengawas itu menunjuk pada kasus tentara yang melawan pemberontak tanpa amunisi atau bahan bakar.

 

Ant.

Artikel ini ditulis oleh: