Jakarta, Aktual.com – Pemerintah gencar melakukan pembenahan sektor migas untuk mendorong peningkatan investasi terutama pada lapangan ultra deep water dengan kedalaman melebihi 1,5 Km dibawah permukaan laut.

Dirjen Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), IGN Wiratmaja Puja menjelaskan saat ini pihaknya dengan beberapa KKKS yang berpengalaman pada operasi lapangan laut dalam, tengah mengkaji regulasi yang bisa membuat atraktif untuk dilakukan investasi.

“Untuk ultra deep water, sedang kita kaji apakah butuhnya Permen, Perpres. Gross split ini kan memberikan 16 persen. Makanya kita butuh kalkulasi kuantitatif. Sekarang kita ‎sudah minta bantuan Eni, Shell, Chevron yang punya pengalaman laut dalam untuk mengkalkulasi,” kata dia, ditulis Jumat, (19/5).

Wirat melanjutkan, secara geologi lapangan laut dalam yang ada di perairan Indonesia berbeda pada umunya. Kondisi Wilayah kerjanya lebih kompleks, sehingga memang harus ada regulasi baru yang lebih fleksibel menyesuaikan tantangan setiap lapangan.

Dia membandingkan dengan regilasi negara India, mereka berani memberikan 100 persen split demi mengoperasikan sumber migas yang ada.

“Kalau India, dia cuma ambil split 5 persen dan 7 tahun pertama pemerintahnya tidak mengambil apa-apa. Jadi 7 tahun pertama semuanya untuk kontraktor, menarik sekali, semua orang pada datang,” pungkasnya

(Dadangsah Dapunta)

Artikel ini ditulis oleh:

Dadangsah Dapunta
Eka