Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan sambutan pada peluncuran Indonesia Economic Quarterly di Jakarta, Selasa (17/1). Menurut laporan baru Bank Dunia tersebut serangkaian reformasi kebijakan fiskal dan iklim usaha diperkirakan akan meningkatkan ekonomi Indonesia yang diproyeksikan tumbuh sebesar 5,3% pada tahun 2017. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Pemerintah menyampaikan pengantar dan keterangan atas kerangka ekonomi makro dan pokok-pokok kebijakan fiskal tahun anggaran 2018 dalam Sidang Paripurna DPR RI di Jakarta, Jumat (19/5).

Pemerintah yang diwakili oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan gambaran perekonomian makro Indonesia yang akan menjadi landasan dalam menyusun asumsi dasar dalam perhitungan anggaran tahun 2018.

“Walaupun dihadapkan berbagai kendala dan ketidakpastian, pemerintah tetap berupaya keras mewujudkan peningkatan pertumbuhan yang lebih berkualitas dan inklusif agar peningkatan kesejahteraan masyarakat dapat lebih adil dan merata,” ujar Sri Mulyani.

Untuk itu, pada 2018, pemerintah telah menetapkan sasaran pertumbuhan pada kisaran 5,4-6,1 persen. Sasaran pertumbuhan yang lebih tinggi itu diarahkan untuk mendorong pemerataan pertumbuhan di kawasan timur Indonesia, kawasan perbatasan, dan juga daerah-daerah lain yang masih tertinggal.

Dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan inklusif, lanjutnya, maka pertumbuhan konsumsi rumah tangga perlu terus dijaga. Untuk itu, pemerintah akan berupaya keras menjaga laju inflasi dalam negeri pada tingkat yang rendah untuk menjamin daya beli masyarakat. Pada 2018, pemerintah akan berupaya menjaga inflasi pada rentang 2,5-4,5 persen.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
Arbie Marwan