Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane

Jakarta, Aktual.com – Mohammad Adam (21), Siswa Taruna Akademi Kepolisian (Akpol) Tingkat II, ditemukan tewas pada Kamis 18 Mei 2017 dini hari. Kuat dugaan korban tewas akibat dikeroyok para senior-seniornya.

Menurut Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane, tewasnya Adam berdampak pada sistem pendidikan di Polri yang anti akan kekerasan sesuai arahan Kapolri. Maka kasus ini harus segera diusut tuntas tanpa pandang bulu.

“Semua yang terlibat dalam kasus kematian Adam harus diusut tuntas secara transparan dan segera dipecat dari Akpol, meskipun yang bersangkutan anak seorang jenderal maupun petinggi kepolisian,” kata Neta melalui keterangan tertulisnya, Jumat (19/5).

Dengan kejadian ini, IPW menyoroti manejemen pembinaan di Akpol. Menurutnya harus ada pengawasan ekstra terhadap para siswa tanpa pengecualian. “Hukum harus ditegakkan dan pola pembinaan di Akpol perlu dikontrol dengan ketat dan anak-anak jenderal jangan diberi keistimewaan,” tegas dia.

Terlebih Kapolri telah memerintahkan jajaran Propam untuk menemukan pelanggaran dan mengganjar sanksi tegas dengan ancaman pidana atas peristiwa yang menjatuhkan citra institusi kepolisian. “Bahkan yang bermasalah harus segera dipecat,” ujar Neta.

“Tujuannya agar pendidikan di Akpol tanpa kekerasan, tanpa pelecehan dan benar benar menghargai hak asasi manusia. Sehingga Akpol bisa melahirkan kader kader polisi sipil, modern, profesional dan anti kekerasan,” tambahnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby