Jakarta, Aktual.com – Ratusan massa yang terdiri dari elemen mahasiswa Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) dan buruh dari Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) menggelar aksi unjuk rasa di Jalan Medan Merdeka Barat, tepatnya di depan kantor Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan dan Kebudayaan (Kemenko PMK), Jakarta Pusat, Senin (22/5).
Ratusan massa aksi ini awalnya berencana akan menggelar aksi di depan istana negara. Namun, karena jalan menuju ke istana di blokade aparat kepolisian, akhirnya massa memutuskan untuk berorasi di depan Kantor Kemenko PMK.
Koordinator lapangan (Korlap) aksi, Muhammad Ardi Sutrisbi mengungkapkan terdapat tujuh tuntutan yang mereka suarakan dalam aksi ini. Tujuh tuntutan tersebut mereka namakan ‘Tujuh Gugatan Rakyat’ (Tugu Rakyat).
“Pertama, kembalikan subsidi listrik 900VA dan BBM, serta jamin keterjangkauan harga kebutuhan pokok bagi rakyat,” tegasnya.
Kedua, lanjut Ardi, mereka menuntut agar Presiden mewujudkan jaminan pendidikan nasional serta layanan kesehatan yang berkualitas dan membebaskan. Ketiga, usut tuntas kasus E-KTP tanpa adanya intervensi politik, berantas praktik korupsi, kolusi dan nepotisme sampai ke akar-akarnya
Pada tuntutan keempat, Ardi menekankan pada penegakkan demokrasi, tolak pembungkaman dan tindakan represif oleh aparat negara. Kelima, usut tuntas mafia Karhutla (kebakaran hutan dan lahan), hentikan proyek reklamasi dan tolak penambangan kawasan bentang alam karst untuk pabrik semen di seluruh Indonesia.
“Keenam, wujudkan supremasi hukum dan tindak tegas pelaku kejahatan seksual. Dan ketujuh, hilangkan dominasi asing dan nasionalisasi aset-aset bangsa serta wujudkan kedaulatan pangan, energi dan maritim,” imbuhnya.
Dalam aksi ini, terdapat 42 kampus yang berpartisipasi. Semua kampus tersebut berasal dari seluruh wilayah Indonesia.
Pewarta : Teuku Wildan A.
Artikel ini ditulis oleh:
Bawaan Situs