Jakarta, Aktual.com – Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS (USD) pada perdagangan hari ini kembali mengalami pelemahan lanjutan. Hal ini terjadi karena USD masih dalam tren penguatan dan tak ada sentimen positif yang membuat rupiah menguat.
Mengutip Bloomberg, rupiah dibuka di posisi Rp13.330 atau melemah 10 poin dari posisi penutupan kemarin di posisi Rp13.320. Bahkan pelemahan terus terjadi, hingga pukul 9.00 WIB, rupiah terdepresiasi ke level Rp13.336.
Menurut analis pasar uang PT Binaartha Sekuritas, Reza Priyambada, meningkatnya laju USD seiring respon positif pelaku pasar atas rilis pertumbuhan GDP kuartal ke kuartal (QoQ) AS yang di atas perkiraan, meski angka tersebut masih lebih rendah dari periode sebelumnya.
Ditambah lagi, GDP price index yang juga menguat mendorong penguatan laju USD. “Sementara di sisi lain, masih minimnya sentimen positif dari dalam negeri membuat laju rupiah berkurang daya dorongnya, sehingga cenderung terus melemah,” tegas dia, di Jakarta, Selasa (30/5).
Dengan kondisi tersebut, kata Reza, telah membuat potensi kenaikan USD telah terwujud dimana saat ini tren kecenderungnya kembali melanjutkan penguatan.
“Jadi, kondisi pasar uang saat ini, laju USD berhasil membuat tren pembalikan arah naik, sehingga membuat pelaku pasar cenderung masuk ke USD,” jelas dia.
Dia menegaskan, pelaku pasar pun diharapkan dapat kembali mengantisipasi potensi kenaikan lanjutan USD tersebut. “Tetap antisipasi dan berhati-hati terhadap sentimen yang ada yang membuat Rupiah kembali melanjutkan pelemahan yang lebih dalam,” tutur Reza.
Diperkirakan, kata dia, laju rupiah akan bergerak pada level support di kisaran Rp13.326. Sedang untuk level resisten akan berada di rentang Rp13.287.
(Busthomi)
Artikel ini ditulis oleh:
Eka