Petani mengangkut gabah dalam karung menggunakan kereta sorong saat panen di Desa Sidorejo, Wonoasri, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Rabu (7/10). Presiden Joko Widodo menyebutkan ketersediaan beras di Bulog sebanyak 1,7 juta ton aman untuk stok pangan nasional hingga Desember 2015. ANTARA FOTO/Siswowidodo/nz/15

Jakarta, Aktual.com – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kenaikan rata-rata harga gabah baik gabah kering panen (GKP) maupun gabah kering giling (GKG) di tingkat petani dan penggilingan pada Mei 2017.

“Harga GKP di tingkat petani pada Mei 2017 naik sebesar 4,10 persen menjadi Rp4.485 per kilogram dan di tingkat penggilingan naik 4,09 persen menjadi Rp4.570 per kilogram,” ujar Kepala BPS Suhariyanto dalam jumpa pers di Jakarta, Jumat (2/6).

Sementara itu, harga GKG di tingkat petani tercatat naik sebesar 5,96 persen menjadi Rp5.531 per kilogram dan di tingkat penggilingan naik 5,82 persen menjadi Rp5.622 per kilogram.

Harga gabah kualitas rendah di tingkat petani tercatat Rp3.897,00 per kg atau naik 5,17 persen dan di tingkat penggilingan Rp3.966,00 per kg atau naik 4,87 persen.

Jika dibandingkan dengan Mei 2016, terjadi kenaikan harga untuk semua kualitas gabah. Gabah kering panen naik 1,01 persen, gabah kering giling 0,38 persen dan gabah kualitas rendah 1,54 persen. Di tingkat penggilingan rata-rata harga untuk semua kualitas GKP, GKG, dan gabah kualitas rendah juga mengalami kenaikan masing-masing 0,95 persen, 0,39 persen, dan 0,81 persen.

Kenaikan harga gabah tersebut juga berpengaruh terhadap harga beras. Tercatat, rata-rata harga beras kualitas premium di penggilingan sebesar Rp9.436,00 per kilogram naik sebesar 1,20 persen dibandingkan bulan sebelumnya.

Rata-rata harga beras kualitas medium di penggilingan sebesar Rp8.790,00 per kilogram naik sebesar 1,58 persen. Sedangkan rata-rata harga beras kualitas rendah di penggilingan sebesar Rp8.374,00 per kilogram naik sebesar 0,82 persen.

“Pada tingkat grosir dan eceran harga beras naik tipis. Petani mendapatkan tambahan pemasukan, sementara konsumen tetap terjaga,” kata Suhariyanto.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
Eka