Jakarta, Aktu.com – Bank Indonesia menyebut uang tunai yang ada di pasaran saat ini mencapai Rp580 triliun. Namun begitu, pihaknya merasa uang itu masih dalam tahap cukup, karena pihak Perum Peruri juga terus melakukan pencetakan dan sampai saat ini sudah mencapai Rp100 triliun.
Direktur Eksekutif Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia (BI), Suhaedi, mengatakan, menjelang Idul Fitri 2017 nanti diperkirakan adanya peningkatan kebutuhan masyarakat akan uang kartal. Hal ini sesuai pola musiman.
“Persiapan BI dari sisi pengelolaan uang rupiah, dilakukan BI dengan menyediakan uang uang kartal dalam berbagai pecahan di masyarakat. Karena saat ini uang yang beredar mencapai Rp580 triliun dan pihak Peruri sendiri sudah mencatak Rp100 triliun,” jelas Suhaemi, di Gedung BI, Jakarta, Jumat (2/6).
Sedang dari sisi sistem pembayaran, persiapan BI, kata dia, menggenjot infrastruktur sistem pembayaran non tunai yang diselenggarakan oleh BI agar dapat memenuhi kebutuhan masyarakat itu.
“Peningkatan kebutuhan ini, antara lain terkait dengan pembayaran gaji dan Tunjangan Hari Raya (THR), serta kebutuhan lain terkait Idul Fitri. Makanya pihak BI terus antisipasi uang tunai dalam berbagai pecahan, seperti menyediakan layanan kas untuk masyarakat yang tersebar di seluruh Indonesia,” jelasnya.
Selain itu, kata dia, pihak BI juga telah meningkatkan ketersediaan uang kartal di seluruh wilayah Indonesia, baik di kantor wilayah BI maupun perbankan.
Namun demikian, kendati penggunaan uang kartal tetap tinggi, BI menyarankan masyarakat agar lebih menggunakan uang non tunai untuk menggenjot Gerakan Nasional Nontunai (GNNT).
“Penggunaan non tunai ini bisa digunakan dalam kegiatan mudik. Apalagi pada ruas tol yang menjadi jalur mudik banyak yang menerima pembayaran non tunai melalui uang elektronik,” papar dia.
(Busthomi)
Artikel ini ditulis oleh: