Menteri Perhubungan Menhub Budi Karya Sumadi meminta pengerjaan proyek jalur rel dwiganda atau double-double track dipercepat, untuk mengoptimalkan perjalanan Commuter Line maupun kereta api jarak jauh. AKTUAL/Munzir

Semarang, Aktual.com – PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi IV Semarang memetakan setidaknya terdapat 25 titik rawan bencana. Dari banjir, tanah ambles dan tanah longsor di wilayah operasinya.

“Sudah kami petakan titik rawan bencana. Ada sebanyak tujuh titik rawan banjir, tujuh titik rawan ambles, dan 11 titik rawan longsor,” kata Kepala Humas PT KAI Daops IV Semarang Edy Kuswoyo di Semarang, Sabtu (3/6).

Tujuh titik rawan banjir, kata dia, yakni di Stasiun Kuripan, Stasiun Poncol, Stasiun Karangjati, Stasiun Kedungjati, Stasiun Gundih masing-masing satu titik, kemudian di Stasiun Kalibodri ada dua titik.

Untuk titik rawan tanah ambles, lanjut dia, dipetakan terdapat di Stasiun Karangjati sebanyak satu titik, Stasiun Gambringan terdapat di tiga titik, serta tiga titik yang berada di wilayah Stasiun Gundih.

“Paling banyak terpetakan titik rawan longsor, yakni di Stasiun Kuripan tiga titik, Stasiun Cepu satu titik, Stasiun Kedungjati sebanyak tiga titik, dan Stasiun Gundih setidaknya empat titik,” katanya.

Tak hanya titik rawan bencana, kata dia, KAI Semarang juga memetakan kondisi jembatan yang rawan, yakni total terdapat 17 titik yang berpotensi terkena banjir, tergerus, bergeser, dan sebagainya.

Di Stasiun Pekalongan, setidaknya terdapat satu jembatan yang rawan, yakni jembatan nomor 297 karena rawan banjir, kemudian di Stasiun Poncol terdapat delapan jembatan yang kerawanannya akibat potensi banjir.

Selain banjir, kata Edy, kerawanan kondisi jembatan juga bisa diakibatkan longsor, seperti di Stasiun Cepu, atau bisa juga diakibatkan talud bergeser, seperti yang terpetakan di Stasiun Gambringan.

Meski demikian, ia memastikan kesiapan KAI Semarang menghadapi masa angkutan Lebaran 2017 dengan menerjunkan petugas penilik jalan (PPJ) ekstra sebanyak 112 personel, petugas daerah rawan, dan jembatan rawan.

“Para PJL akan berpatroli secara rutin untuk mengecek kondisi lintas. Kami juga sudah sediakan titik-titik alat material untuk siaga (AMUS) di lokasi strategis jika terjadi gangguan di lintas,” katanya.

Sementara itu, Kepala PT KAI Daops IV Semarang Wiwik Widayanti menyatakan kesiapannya menghadapi masa angkutan Lebaran tahun ini, termasuk antisipasi di titik-titik rawan bencana alam dan kendala lainnya.

“Kami terus inventarisasi apa saja yang bisa dilaksanakan. Untuk perlintasan yang rawan, kami juga sudah siapkan petugas penjaga jalan lintasan (PJL) ekstra sebanyak 117 personel,” pungkasnya. (ant)

Artikel ini ditulis oleh: