Dalam konferensi pers tersebut Kapolri mengatakan bahwa pelaku bom bunuh diri di Terminal Kampung Melayu adalah Ahmad Syukri dan Ichwan Nurul Salam yang teridentifikasi berdasarkan hasil tes DNA serta keduanya merupakan Jamaah Ansharut Daulah (JAD). AKTUAL/Munzir

Jakarta, Aktual.com – Pengelolaan keuangan Polri tahun 2016 memperoleh predikat wajar tanpa pengecualian dari Badan Pemeriksa Keuangan.

“Bahwa di 2016 pun, Polri mendapatkan predikat WTP. Ini sangat bermanfaat bagi kami, artinya Polri dianggap mampu mengelola uang negara yang diamanatkan kepada kami,” kata Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian di Mabes Polri, Jakarta, Senin (5/6).

Penghargaan ini melanjutkan prestasi Polri yang tiga tahun sebelumnya selalu mendapatkan predkat WTP dari BPK.

Kapolri mengatakan bahwa selama tahun 2016, Polri mendapatkan anggaran Rp73 triliun. Pengelolaan anggaran itu diserahkan kepada lebih dari 1.300 satuan kerja.

“Di Polri, anggaran sebanyak Rp73 triliun itu, sudah terjadi desentralisasi pengelolaan keuangan. Jadi diserahkan kepada lebih dari 1.300 satker.”

Menurut dia, sistem desentralisasi ini memudahkan Polri untuk mempertanggungjawabkan anggaran tersebut.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
Wisnu