Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Golkar Idrus Marham menjawab pertanyaan wartawan usai menemui Ketua DPR Ade Komarudin di Kompleks Parlemen Senayan Jakarta, Selasa (29/11/2016). Idrus menyatakan Akom legowo digantikan oleh Setya Novanto sesuai keputusan DPP partai. Jadi tidak ada masalah dari saudara Akom dan tentu akan diproses oleh mekanisme yang ada di DPR. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Partai Golkar mengakui bahwa dasarnya tidak menginginkan kadernya untuk memimpin Pansus hak angket KPK. Bahkan sebelumnya, Partai Golkar lebih menginginkan PDIP yang tampil sebagai pemimpin pansus.

Sekjen DPP Partai Golkar, Idrus Marham, menyatakan bahwa terpilihnya Agun Gunandjar sebagai Ketua Pansus hak angket KPK, justru atas permintaan dari PDIP.

“Kita minta PDIP untuk menjadi pemimpin, karena PDIP yang paling banyak, tapi tiba-tiba PDIP minta Golkar yang menjadi ketua. Untuk kebaikan semua pihak, akhirnya kita laksanakan,” ungkap Idrus di rumah dinas Ketua DPR, Jakarta Selatan, Rabu (7/6).

Menurut Idrus, pihaknya sama sekali tidak berpikir untuk memimpin Pansus hak angket KPK. Partai Golkar, lanjutnya, tidak berminat untuk menempati posisi-posisi yang strategis dalam politik praktis.

Terlebih, PDIP merupakan partai yang memiliki kursi terbanyak di DPR, jadi dipandang Idrus lebih pantas untuk mengisi Ketua Pansus hak angket DPR.

“Dari awal itu ingin PDIP. Pertimbangannya singkat sekali, karena kita berpikir ke depannya tidak ingin memperebutkan posisi-posisi. Kita melihat secara proporsional, PDIP merupakan suara dan kursi terbesar,” ujarnya.

“Tapi PDIP, seperti yang kita tahu, menyerahkan kepada kita. Kalau memang itu amanah dan amanah itu suci, maka akan kita laksanakan,” pungkas Ketua Pansus Hak Angket Bank Century ini.

Seperti yang diketahui, Anggota Komisi III DPR asal Fraksi Golkar, Agun Gunandjar, terpilih sebagai Ketua Pansus Hak Angket KPK pada siang tadi. Sementara untuk posisi Wakil Ketua Pansus Hak Angket diisi oleh Risa Mariska (Fraksi PDI-P), Dossy Iskandar (Hanura) dan Taufiqulhadi (Nasdem).

Dari semua fraksi di DPR, tercatat hanya PKS yang tidak mengirimkan wakilnya ke dalam Pansus Hak Angket KPK.

 

Laporan Teuku Wildan

Artikel ini ditulis oleh: