Jakarta, Aktual.com – Pemerintah tidak mempunyai rencana untuk memyerahkan blok terminasi Rokan kepada PT Pertamina (Persero). Pemerintah berharap operator existing yakni PT Chevron Pacific Indonesia (PT CPI) melanjutkan operasinya.
Deputi Pengendalian Pengadaan SKK Migas, Djoko Siswanto menjelaskan bahwa pemerintah tidak ingin tingkat produksi blok itu mengalami gangguan penurunan jika diserahkan ke Pertamina, sebab perusahaan plat merah itu telah diberikan blok Mahakam dan 8 blok lain. Sehingga pemerintah menginginkan Pertamina fokus mengerjakan proyek yang ada.
“Mahakam, Pertamina fokus ke sana. kita lihat bisa nggak dia pertahankan produksi. Dia juga sudah dapet yang 8 blok, banyak sekali, kita nggak mau risiko yang besar-besar tadi, produksinya turun,” kata dia, ditulis Kamis (8/6).
Dia menambahkan, pihak Chevron telah menyatakan berminat untuk melanjutkan operasi blok tersebut. Bahkan Chevron berencana akan memilih skema gross split dan saat ini tengah melakukan pengkajian keekonomiannya.
Sebelumnya diketahui bahwa pemerintah telah dua kali melakukan pertemuan dengan Chevron untuk membahas keberlanjutan masa kontrak yang akan habis pada tahun 2021.
“Ya kan sudah dua kali (dipanggil). Sekali di Kementerian ESDM, sekali lagi di Ditjen Migas. Silahkan secepatnya, sekiranya mau mengajukan proposal, kan gitu,” kata Direktur Pembinaan Usaha Hulu Migas, Tunggal.
(Dadangsah Dapunta)
Artikel ini ditulis oleh:
Dadangsah Dapunta
Eka