Qatari Foreign Minister Mohammed bin Abdulrahman al-Thani gives a press conference in Doha on May 25, 2017. Qatar has been targeted by a hostile campaign, particularly in the US media, its foreign minister said, a day after the Gulf state accused hackers of attributing false remarks to the emir on state media. / AFP PHOTO / KARIM JAAFAR

Doha, Aktual.com – Menteri Luar Negeri Qatar Syeh Mohammed bin Abdulrahman al-Thani, menegaskan Qatar tidak siap untuk mengubah kebijakian luar negerinya menyelesaikan perselisihan dengan negara-negara Teluk Arab lain dan tak akan pernah berkompromi.

“Kami tak siap untuk menyerah dan tidak akan pernah menyerah, kemerdekaan dari kebijakan luar negeri kami,” kata Menlu Qatar kepada wartawan di Doha, dikutip dari Reuters, Kamis (8/6).

Salah satu negara teluk yang memutuskan hubungan dengan Qatar adalah Uni Emirat Arab (UAE). Namun, kata Menlu, Qatar akan menghormati perjanjian-perjanjian gas LPG yang telah ditandatangani dengan UAE, kendati pemutusan hubungann dengan Doha.

Menurut dia, Iran telah mengatakan kepada Doha siap membantu menjamin pasokan makanan dan Teheran akan menunjuk tiga dari pelabuhannya ke Qatar tetapi tawaran itu belum diterima.

Pada bagian lainnya, Menlu Qatar menyatakan perselisihan itu mengancam stabilitas keseluruhan kawasan dan menambahkan diplomasi masih dikedepankan oleh Doha dan tidak pernah ada solusi militer untuk mengatasi masalah tersebut.

Ia mengatakan Qatar tidak pernah mengalami sejenis permusuhan itu, bahkan dari satu negara musuh.

Dikatakannya tak ada perubahan dari pengerahan militer Qatar dan belum ada tentara digerakkan.

Ia berbicara setelah Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Mesir, Bahrain dan beberapa negara lainnya memutuskan hubungan diplomatik dengan Doha pada Senin (5/6) dan menutup hubungan transportasi.

Qatar menyatakan tuduhan-tuduhan tersebut tak berdasar.

 

Ant.

Artikel ini ditulis oleh: