Helikopter jenis Sikorksy pemadam Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) bantuan BNPB tiba di Pangkalan Udara , Riau, Minggu (28/5). Sebanyak lima helikopter bantuan BNPB disiagakan di Lanud RSN sebagai antisipasi terjadinya Karhutla di provinsi Riau. ANTARA FOTO/Rony Muharrman/foc/17.

Pekanbaru, Aktual.com – Kepala Seksi Data dan Informasi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pekanbaru, Slamet Riyadi, menyatakan pihaknya mendeteksi 60 titik panas yang mengindikasikan adanya kebakaran hutan dan lahan di Pulau Sumatra, Kamis (8/6).

“60 titik panas dengan tingkat kepercayaan di atas 50 persen tersebar di lima provinsi,” katanya di Pekanbaru, Kamis (8/6).

Disampaikan, ke-60 titik panas yang terpantau pada Kamis sore tersebut mayoritas berada di Provinsi Nangroe Aceh Darussalam dengan 34 titik. Sisanya menyebar di Sumatra Utara sembilan titik, Sumatra Barat tiga titik, Sumatra Selatan tiga titik dan 11 titik lainnya berada di Provinsi Riau.

“11 titik panas di Provinsi Riau tersebar di enam kabupaten, dengan Kabupaten Pelalawan merupakan penyumbang titik panas terbanyak,” ucap Slamet.

Di Pelalawan terpantau sebanyak lima titik panas atau yang terbanyak selama Juni 2017 ini. Titik panas lainnya terpantau menyebar di Kuantan Singingi sebanyak dua titik dan satu titik masing-masing berada di Bengkalis, Indragiri Hilir, Kepulauan Meranti serta Siak.

“Dari 11 titik panas di Riau, satu titik lainnya dipastikan sebagai titik api atau indikasi kuat adanya kebakaran lahan dengan tingkat kepercayaan di atas 70 persen,” terangnya.

BMKG sendiri terus melakukan deteksi keberadaan titik panas maupun titik api di Pulau Sumatra dalam sepekan terakhir. Titik panas merupakan indikator adanya kebakaran hutan dan lahan. Namun tingkat kepercayaan di atas 50 persen sehingga perlu pemeriksaan ke koordinat untuk memastikan kebenaran adanya kebakaran lahan.

Titik api merupakan indikasi kuat adanya kebakaran lahan dengan tingkat kepercayaan di atas 70 persen dan patut diwaspadai terjadinya kebakaran pada koordinat dimaksud. Pemerintah Provinsi Riau sebelumnya memperpanjang status Siaga Darurat Kebakaran Hutan dan Lahan hingga November 2017 setelah berakhir pada 30 April.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah menyiagakan lima unit helikopter sebagai upaya mengantisipasi dan menanggulangi bencana kebakaran lahan di Provinsi Riau. Lima unit helikopter masing-masing jenis MI-171, MI-172, MI-8 dan S-61 saat ini terparkir di Pangkalan Udara Roesmin Nurjadin, Kota Pekanbaru.

“Helikopter akan kita tempatkan di tiga titik. Selain di Pekanbaru, juga akan ditempatkan di Kota Dumai dan Japura (Indragiri Hulu),” ucap Edwar Sanger, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau.

Artikel ini ditulis oleh: