Jakarta, Aktual.com – Ketua Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Melchias Marcus Mekeng masih merasa tak yakin dengan target asumsi makro yang dicanangkan pemerintah dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2018.
Ketidakyakinan DPR itu karena kinerja pemerintah selama ini juga tak mencerminkan performa terbaik, entah dari sisi pencapaian target pajak atau pun pertumbuhan ekonomi.
“Pemerintah terlalu optimis dalam membuat beberapa target dalam penetapan ekonomi makro itu. Seperti target pertumbuhan ekonomi yang dipatok antara 5,4 persen hingga 6,1 persen. Itu sangat berat,” tegas Mekeng dalam raker dengan pemerintah di Gedung DPR, Jakarta, Senin (12/6).
Raker kali ini membahas mengenai asumsi dasar, kebijakan fiskal, pendapatan, defisit dan pembiayaan dalam RAPBN 2018 tersebut.
Beberapa perwakilan pemerintah yang hadir dalam rapat tersebut adalah Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Bambang Brojonegoro, Gubernur BI Agus Martowardojo, dan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kecuk Suharyanto.
“Jadi, tantangan global dan tantangan di dalam negeri masih berat. Itu akan menyulitkan tercapainya pertumbuhan ekonomi tersebut,” tegas dia.
Selain itu, kata dia, sektor perpajakan yang merupakan salah satu penyumbang pertumbuhan ekonomi ternyata kinerjanya belum sepenuhnya optimal. Sampai akhir Mei saja untuk tahun ini, penerimaan pajak masih sekitar 30,9 persen dari target.
“Makanya, kami minta pemerintah meyakinkan kami, untuk menjelaskan dasar penetapan ekonomi makro khususnya dari penerimaan perpajakan kenapabisa seoptimis itu,” jelasnya.
(Busthomi)
Artikel ini ditulis oleh:
Arbie Marwan